Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyiapkan program redistribusi aset dan reforma agraria ‎melalui pemberian lahan yang selama ini tidak produktif kepada kelompok masyarakat.
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar program ini dilaksanakan secara jelas, tepat sasaran dan tidak hanya terkesan sebagai bagi-bagi lahan.
Agar program tersebut bisa berjalan baik, Jokowi meminta para menteri terkait untuk merumuskan mekanisme dan tata cara pembagian lahan ini. Menurut dia, luasan, sasaran hingga tujuan penggunaan tanah yang akan diberikan pemerintah harus tercatat dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
"Karena kemarin kita masih belum bisa langsung tajam pada pelaksanaan itu, jadi kali ini akan masuk langsung tajam. Cara pembagian seperti apa, distribusi seperti apa, siapa yang diberi, berapa hektar tiap kelompok tani, nelayan, rakyat atau pondok pesantren, sehingga menjadi jelas," ujar dia di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Selain itu, lanjut Jokowi, juga harus jelas pihak-pihak mana saja yang bertugas untuk mendampingi kelompok masyarakat yang mendapat lahan ini. Dengan demikian, lahan yang diberikan bisa dikelola dengan baik dan menjadi produktif.
"Kemudian siapa yang mendampingi, agar yang sudah dibagi itu menjadi produktif. Dan skemanya seperti apa agar tidak bisa dijual. Setelah reforma agraria, redistribusi, yang kedua juga masalah yang berkaitan dengan akses permodalan, siapa yang mendampingi ini. Apakah kita tiru Felda Malaysia atau tidak, segera harus kita putuskan pada sore hari ini," kata dia.
Jokowi menyatakan, meski dirinya ingin agar program ini segera direalisasikan, namun juga harus disertai dengan perencanaan yang matang. Agar masyarakat betul-betul merasakan manfaat dari program redistribusi aset dan reforma agraria ini.
"Kemudian yang berkaitan dengan redistribusi aset juga harus jelas, siapa yang diberi, diberi di mana, dan akan dipakai apa. Ini cepat-cepatan tetapi terkonsep, terencana dan pelaksananya segera. Saya tidak ingin ini dilihat sebagai program bagi-bagi lahan, ini adalah program yang terintegrasi untuk peningkatan produktivitas, peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di bawah," ujar dia.
Â
Â