Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat kejutan. Pernyataan Donald Trump soal dolar AS telah menekan mata uang tersebut.
Dolar AS melemah pada Rabu waktu New York. Dolar AS turun 0,7 persen usai Donald Trump mengatakan kepada Wall Street Journal kalau dolar AS "terlalu kuat".
"Saya pikir dolar AS terlalu kuat, dan sebagian karena salah saya karena masyarakat percaya kepada saya. Ini sangat menyakitkan," ujar Trump seperti dikutip dari laman CNN Money, Kamis (13/4/2017).
Advertisement
Indeks dolar AS turun 0,6 persen ke level 100,07. Imbal hasil surat berharga AS turun menjadi 2,23 persen.
Baca Juga
Sebelumnya dolar AS sempat menguat ke level tertinggi dalam 13 tahun usai Trump memenangkan pemilihan umum presiden pada 8 November 2016. Ini menandakan investor percaya kalau pertumbuhan ekonomi AS lebih cepat dibandingkan negara lain.
Namun dolar AS terlalu kuat. Presiden khawatir terhadap bisnis AS terutama manufaktur yang tidak akan bisa bersaing. Barang AS akan lebih mahal ketimbang produk Jepang dan Eropa karena dolar AS terlalu kuat.
"Ini sangat,sangat sulit untuk bersaing ketika dolar AS terlalu kuat dan negara lain mendevaluasi mata uang mereka," ujar Trump.
Pada kampanye presiden 2016 lalu, Trump sering kali menyalahkan China karena melemahkan mata uang yuan. Ini membuat barang China lebih murah di dunia.
Trump pun memberikan label China sebagai "manipulator mata uang" pada awal menjadi Presiden AS. Meski itu tidak terjadi namun Trump terus berbicara keras soal China. Pada awal April, ia menyebut China sebagai "juara dunia" devaluasi mata uang. Namun sekarang Trump mengatakan sesuatu sangat berbeda. "Mereka bukan manipulator uang," ujar dia.
Perubahan ini juga terjadi usai Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden China Xi Jinping untuk pertama kali. Kedua negara berusaha untuk bekerja sama agar Korea Utara tidak meluncurkan rudal.
Trump juga mengakui kalau China tidak lagi memanipulasi mata uangnya, setidaknya tidak dengan cara berbahaya bagi AS. China dinilai telah berusaha untuk menopang yuan akhir-akhir ini.
Selain itu, Donald Trump juga memberikan tanggapan soal pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Janet Yellen. "Saya suka dia, saya menghormatinya," kata Trump.
Bahkan Trump mengatakan kalau dia "setuju" dengan suku bunga rendah, dan mungkin akan meminta Yellen untuk menduduki posisi pimpinan bank sentral AS hingga awal 2018. Padahal sebelumnya Trump mengatakan kalau tidak setuju dengan langkah bank sentral AS mempertahankan suku bunga rendah.