Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, realisasi penerimaan negara hingga Mei 2017 mencapai Rp 584,9 triliun. Angka ini baru sebesar 33,4 persen dari target penerimaan negara di tahun ini yang sebesar Rp 1.748 triliun.
"Hingga bulan Mei, realisasi (penerimaan negara) 33,4 persen atau Rp 584.9 triliun," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Dia menjelaskan, penerimaan negara tersebut berasal dari dua sumber yaitu dari penerimaan pajak sebesar Rp 463,5 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 121,4 triliun.
Advertisement
"Itu dari target penerimaan perpajakan (2017) Rp 1.498,9 triliun. Untuk nonmigas Rp 1.271 triliun, untuk bea cukai Rp 191 triliun, dan untuk PPh Migas Rp 35,9 triliun. Untuk PPh Migas sudah ter-capture, sudah terkontrol yang jadi ketidakpastian adalah harganya saja," kata dia.
Baca Juga
Namun, lanjut Sri Mulyani, untuk pajak nonmigas, diprediksi masih ada potensi gap penerimaan hingga mencapai Rp 90 triliun. Hal ini yang menjadi perhatian Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
"Untuk pajak nonmigas ini kami melakukan penyisiran mana yang under controlled dan mana yang extra effort. Kami berharap masih tercapai meski ada risiko Rp 70 triliun-Rp 90 triliun yang perlu extra effort dari dirjen pajak," ujar dia.
Seperti diketahui, dalam APBN 2017, pendapatan negara ditargetkan Rp 1.750,3 triliun. Pendapatan negara itu antara lain dari pendapatan dalam negeri, yaitu penerimaan pajak sebesar Rp 1.748,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 1.498,9 triliun. Sedangkan penerimaan hibah diharapkan Rp 1,4 triliun.
Tonton Video Menarik di Bawah Ini: