Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 4 berkapasitas 1x55 Mega Watt (MW). Dengan pengoperasian PLTP tersebut maka pasokan listrik di Lampung bertambah 25 persen.
General Manajer Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu Dirgo Rahayu menjelaskan, dengan tambahan daya dari PLTP Ulubelu Unit 4, membuat porsi kontribusi panas bumi bagi ketenagalistrikan di Lampung meningkat menjadi 25 persen terhadap total kebutuhan listrik di provinsi paling Selatan Sumatera itu.
"Total kontribusi Pertamina Geothermal Energy baik dalam bentuk uap dan listrik kini mencapai 4 x 55 MW," kata Dirgo, di Jakarta, Sabtu, (17/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pengembangan PLTP Ulubelu 3 dan 4 berbeda dengan dua unit sebelumnya, karena menggunakan skema total project sehingga Pertamina Geothermal Energy berperan dari hulu hingga hilir, sebagai produsen listrik. Konstruksi dua unit pembangkit dimulai pada 2014 dengan target penyelesaian 34 bulan.
Kurang lebih US$ 397 juta digelontorkan Pertamina untuk pengembangan sumur dan pembangunan PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4 berikut jaringan yang terkoneksi dengan PLN. Investasi tersebut, telah memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi setempat.
"Unit 3 lebih cepat sebulan dari target dan telah beroperasi pada Juli 2016, sedangkan PLTP Ulubelu Unit 4 beroperasi pada Maret atau tiga bulan lebih cepat. Dukungan yang kuat dari semua pihak, pemerintah dan termasuk masyarakat setempat menjadikan proyek berjalan dengan baik," jelas Dirgo.
Pengembangan panas bumi di Ulubelu dimulai sejak 1991 hingga 1997. Sempat terhenti karena krisis moneter, PGE kembali agresif pada 2008 dan puncaknya PGE memasok uap ke pembangkit milik PT PLN (Persero), yaitu Ulubelu 1 dan 2 yang berkapasitas 2 x 55 Mw mulai 2012.
Hingga saat ini PGE telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 diantaranya untuk PLTP 3 dan 4 serta sisanya untuk Ulubelu 1 dan 2 .
Tonton Video Menarik Berikut Ini: