Anggaran Terpangkas, ESDM Batal Modali Proyek Tangki BBM

Dari pagu awal yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2017, sebesar Rp 7,03 triliun, diusulkan berkurang Rp 6,56 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Jul 2017, 09:46 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 09:46 WIB
(Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Kilang LNG Badak di Bontang, Kalimantan Timur

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan pengurangan pagu anggaran sebesar ‎Rp 461,1 miliar ke Komisi VII DPR. Salah satu anggaran yang dibatalkan terkait pembangunan tangki BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG).

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dari pagu awal yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017, sebesar Rp 7,03 triliun, diusulkan berkurang menjadi Rp 6,56 triliun. Hal tersebut dilatarbelakangi perkiraan tidak tercapainya target penerimaan negara.

‎"Pagu awal yang sudah disetujui adalah Rp 7,03 triliun. Jadi ini kami sampaikan angka yang disetujui bersama Banggar dan pemerintah. Adapun target sesuai dengan perjalanan waktu 20,7 persen sampai 10 Juli atau Rp 22,2 triliun ini masih in line‎," kata Jonan, di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Salah satu sumber penghematan dari pemotongan anggaran tersebut adalah pembatalan pembangunan tangki BBM dan LPG, dengan anggaran sebesar Rp 227,2 miliar.

‎"Pembatalan multiyears kontrak Rp 227,2 miliar ini tangki BBM dan LPG," ucap Jonan.

Menurut Jonan, meski instansinya membatalkan untuk memberikan modal pembangunan infrastruktur tersebut,  pemba‎ngunan tetap berlangsung karena diserahkan ke badan usaha. Sehingga, proyek yang disepakati antara pemerintah dan DPR tetap berjalan.

"Diserahkan ke badan usaha saja. Karena dulu-dulu ini dibangun malah jadi berantakan‎," dia menandaskan.

Tonton video menarik berikut ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya