Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian berjanji tidak melakukan razia beras. Itu merupakan salah satu poin kesepakatan dari pertemuan yang digelar oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dengan pelaku usaha serta dihadiri oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Polri Brigjen Agung Setya.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo meminta pemasok beras kembali mengirim beras ke Pasar Induk Cipinang atau pasar lainnya. Lantaran, kondisi sudah tenang.
"Beras yang ada semua penggilingan padi yang besar, yang kecil, suasana sudah adem silahkan mengirim kembali berasnya ke Pasar Induk Cipinang atau ke tempat lain. Sudah ada jaminan Bareskrim, bahwa kondisi saat ini sudah adem tidak ada penangkapan ini semua berjalan normal," kata dia di Kantor KPPU Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pasokan di Pasar Induk Cipinang saat ini masih normal. Dia bilang, pasokan beras mencapai 43 ribu ton. "Perlu di update juga Pasar Induk Cipinang pasokannya normal, semua stok juga masih 43 ribu ton jadi Jakarta juga aman, jadi ke depan kita perbaiki sama-sama," kata dia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menyambut positif hal tersebut. Dia berharap, penjualan beras di ritel kembali normal.
"Ini tentunya menjadi harapan untuk semua toko ritel Indonesia dapat kembali lagi berjualan seperti biasa berdagang seperti biasa. Karena kita tentunya bagian dari masyarakat Indonesia dan kita hadir di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," ujar dia.
Dia mengatakan, asosiasi pun merasa tenang. Apalagi, kepolisian memberikan jaminan tidak akan ada razia beras.
"Kita juga sudah dapat jaminan dari Bareskrim dan Satgas Pangan khususnya, yang memberikan kepastian tidak ada razia beras, di seluruh toko ritel modern seperti beberapa waktu sempat polemik, sempat beredar jadi kita sudah dapat kepastian, bahwa tidak akan ada razia beras oleh siapapun," ungkap dia.
Dia menuturkan, kondisi saat ini menjadi momentum yang baik untuk memperbaiki tata kelola beras.
"Kiranya ini menjadi momentum baik, untuk kita melihat ke depan bagaimana tata niaga beras akan diatur oleh pemerintah dengan jauh lebih efisien dan efektif," tukas dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: