Negara OPEC Pangkas Ekspor, Harga Minyak Naik

Meski mengawali hari dengan pelemahan, harga minyak naik ke level tertinggi dalam 8 pekan

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 28 Jul 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 06:00 WIB
Harga Minyak
(foto:xinhua)

Liputan6.com, Jakarta Meski mengawali hari dengan pelemahan, harga minyak naik ke level tertinggi dalam 8 pekan pada penutupan perdagangan kemarin.

Harga minyak naik ditopang oleh penarikan pasokan lebih besar dari perkiraan untuk minyak Amerika Serikat. Selain itu, janji dari para produsen minyak di Timur Tengah untuk memangkas produksi mereka juga menjadi penopang kenaikan harga minyak.

Pada pukul 12.40 waktu AS, harga minyak AS, West Texas Intermediate  naik 0,88 persen di level US$ 49,18 sementara Brent, minyak acuan dunia dijual naik 1,2 persen ke level US$ 51,58.

Harga tersebut tak pernah muncul sejak pekan pertama Juni lalu, seperti dilansir dari Oilprice, Jumat (28/7/2017).

Sehari sebelumnya, Energy Information and Administration kembali membantu mengangkat semangat pasar minyak. Mereka melaporkan, kembali ada penurunan di persediaan minyak mentah AS secara mingguan per 21 Juli.

Itu sehari setelah American Petroleum Institute memperkirakan persediaan turun sekitar 10,23 juta barel, angka tertinggi dalam setahun menurut API.

Di awal pekan ini, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengindikasikan pemimpin OPEC secara de facto dan produsen besar Arab Saudi akan memangkas ekspor minyak mentah ke angka 6,6 juta barel per hari bulan depan. Kuwait dan Uni Emirat Arab siap ikut dan berjanji akan memangkas ekspor.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya