Kunci Sukses Pemilik Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Nanik Soelistiowati menggambarkan keuletannya dengan hanya memiliki waktu tidur dua jam setiap harinya.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Jul 2017, 12:36 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2017, 12:36 WIB
Nanik Soelistiowati NanikNanik SoelistiowaSoelistiowati, Pemilik Pisang Goreng Ibu Nanik Nanik
Nanik Soelistiowati NanikNanik SoelistiowaSoelistiowati, Pemilik Pisang Goreng Ibu Nanik Nanik

Liputan6.com, Jakarta Keuletan. Kata kunci yang dipesankan Nanik Soelistiowati, pemilik Pisang Goreng Madu Bu Nanik bagi yang ingin meraih kesuksesan berbisnis. Sikap pantang menyerah dinilai menjadi modal untuk menghadapi segala persaingan bisnis yang ada.

Pesan ini diungkapkan Nanik di hadapan sejumlah murid Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi lokasi acara Enterpreneurs Wanted pada Sabtu (29/7/2017). Acara yang kali ini bertema Wirausahawan Terbaik Berbagi untuk Penerus Republik, merupakan kelas inspirasi berbisnis.

"Kita harus kerja ulet dan pantang menyerah, jangan hanya duduk diam di balik meja, keluar pasarkan jualan kita," pesan Nanik.

Nanik membeberkan asal mula mulai menggeluti usaha pisang gorengnya. Beberapa bidang seperti marketing lepas pernah dijalani hingga akhirnya masuk ke dunia kuliner, yakni penyediaan katering.

Lambat laun usaha kulinernya mulai dikenal. Dia bahkan bisa melayani penyediaan jasa makanan bagi perusahaan, perseorangan maupun hotel besar di Jakarta.

Usaha pisang goreng bermula saat dirinya diketahui mengidap penyakit diabetes. Dia harus membuat dirinya menjaga makanan yang dikonsumsi, terutama gula.

Ia pun mencoba alternatif untuk membuat pisang goreng buatannya tetap manis, yakni dengan memakai madu. Dia memberanikan mengenalkan pisang goreng buatannya ke teman dan kerabat dekat yang ternyata menyukainya.

"Saya tenteng produksi (pisang) saya dan bawa ke mana pun dan memang tampang pasti tidak menarik tapi setelah dirasakan, tidak mengenal maka tak sayang. Orang yang mencicipi jadi ketagihan," jelas Nanik.

Nanik menggambarkan keuletannya dengan hanya memiliki waktu tidur dua jam setiap harinya. Dia pun mengerjakan semua usaha katering sendiri, untuk memastikan semua dikerjakan dengan baik.

"Saya hanya tidur hanya dua jam sehari dan awal katering belanja sendiri, masak setir dan tidur sehari cukup dua jam. Mau sukses harus ulet dan pantang menyerah," kata dia.

Nanik turut mengungkapkan pentingnya pendidikan, meski hal ini yang tak dicapai dirinya. Namun, ini dia terapkan ke sang anak yang kini ikut membantu usahanya.

"Saya ditunjang dengan anak saya yang S-2 bisnis manajemen dan ada yang kuliner. Jadi, pendidikan penting dan jangan abaikan pendidikan untuk basic berusaha," tegasnya.

Tonton video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya