Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 2 Bulan

Harga emas naik pada hari Kamis

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 11 Agu 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 06:45 WIB
Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menutup perdagangan hari Kamis kemarin di level tertingginya dalam dua bulan, menambahkan untuk sesi sebelumnya kenaikan yang tajam sejak pertengahan Mei.

Kenaikan harga emas ini tak terlepas dari pengaruh tensi yang terjadi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Melansir Marketwatch, Jumat (11/8/2017), emas untuk kontrak Desember naik US$ 10,8 atau 0,8 persen untuk menetap di level US$ 1.291 per ounce, menandai level tertingginya sejak 7 Juni.

"Pedagang akhirnya sudah bangun untuk menghadapi risiko di luar sana, sebagaimana Korea Utara berperilaku seperti katalis pada pekan ini," kata Colin Ciezynski, Kepala Pasar Strategis CMC Markets pada Marketwacth.

Namun tetap saja emas berada di harga di bawah US$ 1.300 per ounce. "Karena sejauh ini banyak yang hanya bicara, namun sedikit aksi," tambahnya. "Butuh hal negatif untuk membawa emas berada di harga di atas US$ 1.300.

Sementara untuk harga perak pada September naik 20,2 sen atau 1,2 persen untuk menetap di level US$ 17,065 per ounce, juga menunjukkan harga tertinggi dalam dua bulan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya