Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berharap Bank Indonesia (BI) dapat menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate dari level saat ini 4,75 persen guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional. BI akan mengumumkan BI 7-Day Repo Rate pada Senin besok (21/8/2017).
Darmin mengatakan, dalam situasi perekonomian yang melambat, suku bunga acuan sebaiknya lebih rendah. Namun terkait 7-Day Repo Rate merupakan keputusan BI yang tidak dapat diintervensi.
Baca Juga
"Turun dong (sebaiknya). Tapi saya lebih baik tidak komen dulu, biar BI yang kerja dan mikir, jangan dikomentari dulu," katanya di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Minggu (20/8/2017).
Advertisement
Darmin mengaku, penurunan suku bunga acuan dalam situasi sekarang ini ada untung ruginya. BI, sambungnya, juga harus mempertimbangkan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
"Memang ada plus minusnya dalam situasi sekarang (kalau turun). BI harus mempertimbangkan, seperti melihat kapan AS mau naikkan suku bunganya. Jadi BI bisa memperkirakan soal kebijakan suku bunga acuan kapan harus naik dan turun," jelas Darmin.
Untuk diketahui, BI sudah mempertahankan suku bunga acuan selama 10 bulan. Terakhir posisi Juli 2017, 7-Day Repo Rate tetap 4,75 persen. Sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen. Sementara ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen di kuartal II-2017.