Megapolitan Rampungkan Konstruksi Dua Tower Apartemen di Cinere

Proyek apartemen ini menyasar segmen konsumen pasangan muda maupun generasi muda mandiri

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 29 Agu 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 08:15 WIB
20151020-Ekonomi-Nasional-Kuartal-III-2015-Jakarta
Pekerja saat membangun tiang konstruksi pembangunan gedung di Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015). Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 sebesar 4,85 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan properti PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) merampungkan pengerjaan konstruksi dua tower apartemen di kawasan Central Business District (CBD) Centro Cinere, Depok. Kedua tower tersebut yakni Sky Tower dan Cloud Tower. Perseroan berencana untuk meluncurkan tower apartemen lainnya dalam waktu dekat guna memenuhi permintaan hunian yang tinggi di kawasan Cinere.

Direktur Pemasaran Megapolitan Developments, Desi Yuliana mengungkapkan dengan telah dilakukannya pengecoran atap (topping off) kedua tower apartemen tersebut menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pengerjaan konstruksi tepat waktu, sehingga serahterima unit sudah dapat dilakukan mulai April 2018.

“Minat masyarakat untuk memiliki hunian di Cinere dan Jakarta Selatan cukup tinggi, yang terlihat dari tingkat penjualan kedua tower ini yang sudah mencapai 70% dari total 830 unit yang dipasarkan,” ungkap Desi yang ditulis Liputan6.com, Senin (28/8/2017).

Proyek apartemen ini menyasar segmen konsumen pasangan muda maupun generasi muda mandiri yang menginginkan hunian modern praktis, fasilitas yang terintegrasi serta akses yang mudah.

“Rata-rata pembeli kedua tower ini adalah keluarga muda yang sudah lama dan merasa nyaman tinggal di Cinere, sehingga tidak mau jauh dari keluarganya. Ada juga pembeli yang memang mengincar untuk investasi yang berasal dari kawasan Jakarta Selatan, Jakata Timur, Serpong dan juga luar kota Jakarta,” papar Desi.

Kedua apartemen tersebut terdiri dari 18 lantai dengan luas bangunan 25.079 meter persegi. Hingga pelaksanaan topping off, harga unit di kedua tower sudah naik 20% dari harga perdana saat diluncurkan. Dan akan berpotensi untuk tumbuh lagi sekitar 30% pasca beropeasinya tol Depok-Antasari (Desari), tol Cinere-Jagorawi (Cijago), dan juga beroperasinya Mass Rapid Transportasion (MRT) di Stasiun Lebak Bulus pada 2019.

Dia mengakui, pengembangan proyek properti milik perseroan di Cinere akan memperoleh manfaat bila pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan rampung.

Hingga Juli 2017, Megapolitan masih memiliki cadangan lahan (land bank) untuk pengembangan seluas 80 hektare di Cinere. Dengan lahan yang semakin terbatas, perseroan berupaya terus menghemat lahan yang ada dengan fokus membangun hunian vertikal.

“Harga tanah di Cinere terendah sudah mencapai Rp 15 juta per meter persegi, sehingga pengembangan apartemen memang menjadi andalan. Tapi bukan berarti juga kami hanya membangun apartemen, karena kami juga sedang mengembangkan mixed use development,” jelas Ronald Wihardja, Managing Director Megapolitan.

Pembangunan Sky Tower dan Cloud Tower diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 600 miliar di luar lahan. Berada di dalam superblok terpadu Centro Cinere seluas 15 hektar, di kawasan ini tersedia berbagai fasilitas penunjang dari apartemen, komersial, pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, serta perumahan tapak.

Proyek Baru

Setelah hampir menuntaskan pembangunan dan penjualan di kedua tower apartemen tersebut, perseroan berencana meluncurkan proyek terbarunya yang menyasar pasar menengah. Unit apartemen baru di De Vonte Tower dibanderol mulai Rp Rp 350 juta per unit, dengan target pasar keluarga muda.

Rencananya De Vonte akan terdiri dari dua tower dengan total 900-an unit. Proyek baru ini juga akan menjadi strategi perseroan dalam menggenjot penjualan pemasaran (marketing sales) yang ditargetkan sekitar Rp 370 miliar pada 2017.

Hingga akhir tahun, perseroan juga menyiapkan Proyek Vivo Residence di Sentul dan Cinere Tuscany. Vivo Residence akan dibangun dilahan seluas 4 hektare di dalam superblok seluas 17 hektar yang tengah dikembangkan Megapolitan. Perseoan menargetkan kelas menengah atas dan end user untuk membeli rumah tapak yang dibanderol dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar.

Perseroan juga tengah menyelesaikan pengerjaan konstruksi kawasan Galleria Mall Vivo Sentul. Proyek senilai Rp 750 miliar ini akan digarap dengan mengusung empat konsep perniagaan, yakni kios mall Galleria Kiosk dan area kuliner al fresco dining Vivo Walk. Lalu, pusat perbelanjaan ritel modern Vivo Mall dan pusat niaga Bizpark @Vivo Sentul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya