Makassar Bakal Bangun Tol Layang yang Terhubung dengan Bandara

Pembangunan jalan tol layang yang hubungkan Bandara Sultan Hasanudin menelan biaya Rp 2,5 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Sep 2017, 15:09 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 15:09 WIB
20151229-Antisipasi Kemacetan di Tahun Baru, Truk Dilarang Melitas
Ilustrasi jalan tol

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk akan membangun tol layang yang menghubungkan Bandara Sultan Hasanudin dengan sejumlah wilayah di Makassar. Keberadaan tol layang diharapkan menjadi solusi kemacetan di kota tersebut.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyatakan,‎ tol layang itu akan menghubungkan Maros-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin-Jalan Tol Seksi I dan II-Jalan Urip Sumihardjo-Jalan Abdullah Dg Sirua-Jalan Boulevard-Jalan Letjen Hertasning-Jalan Andi Pangerang Petta Rani memanjang hingga ke Jalan Sultan Alauddin.

‎Agar Tol Layang Makassar dapat berfungsi efektif untuk mengurangi kemacetan, akan didesain jalur naik dan turun (off/on ramp) bagi pengguna jalan di tiga titik. Pengendara dapat naik dan turun di Jalan Urip Sumihardjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.

"Kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama Petta Rani," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

‎Ramdhan mengungkapkan, tol layang ini memiliki panjang sekitar 10,3 km yang memanfaatkan jalur existing, yaitu Jalan Tol Ir Sutami sepanjang 6 km ditambah Jalan Tol Layang Andi Pangerang Petta Rani sepanjang 4,3 km. Pembangunan tol ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp 2,5 triliun.

"Pembiayaannya murni investasi dari PT Nusantara Infrastructure," kata dia.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Beroperasi Awal 2020

PT Nusantara Infrastructure Tbk dijadwalkan akan memulai pekerjaan konstruksi pada Maret 2018, dan diperkirakan beroperasi awal 2020. Sebelumnya, akan ada peletakan batu pertama (groundbreaking) yang diagendakan berlangsung pada Oktober 2017.

"Butuh waktu hingga enam bulan bagi pengembang untuk mempersiapkan pekerjaan konstruksi setelah tahap groundbreaking," kata dia,

Sedikitnya, ada 16 jenis pekerjaan yang masuk dalam tahap konstruksi. Di antaranya, pekerjaan tanah, galian struktur, drainase, subgrade, subbase, perkerasan, struktur beton, pekerjaan baja struktural, dan electrical.

Tol Layang Makassar tersebut diharapkan mampu melayani hingga 45 ribu kendaraan dari arah Tol Ir Sutami saat beroperasi nanti pada 2020. Saat ini jumlah kendaraan yang melintasi Tol Ir Sutami pada hari kerja sebanyak 83.354 hingga 95.683 kendaraan per hari dan pada akhir pekan sejumlah 77.313 hingga 84.327 kendaraan per hari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya