IKM Otomotif Tak Terpengaruh Lesunya Penjualan Kendaraan

Penjualan komponen otomotif Rekadaya Multi Adiprima pada paruh pertama mengalami lonjakan 5 persen dibanding periode serupa tahun lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Sep 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 10:45 WIB
20160126-Produksi-Kijang-Inova-serta-Fortuner-Jakarta-IA
Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, Selasa (26/1). Pabrik ini memproduksi Kijang Innova serta Fortuner mencapai 130.000 unit pertahun. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Industri kecil dan menengah (IKM) sektor komponen otomotif tak terpengaruh pada lesunya penjualan kendaraan sepanjang tahun ini. IKM di sektor ini bahkan mengalami lonjakan penjualan komponen.

Wakil Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima, Farri Aditya mengatakan, meski industri otomotif saat ini sedang tengah menurun, namun selaku pemasok komponen otomotif pihaknya masih mampu meraih keuntungan yang signifikan.

Dia menjelaskan, penjualan komponen otomotif IKM ini pada paruh pertama mengalami lonjakan 5 persen dibanding periode serupa tahun lalu. Bahkan Rekadaya Multi Adiprima menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10 persen sampai akhir tahun ini.

Menurut Farri, hasil tersebut tidak terlepas dari ragam produk komponen otomotif dari perusahaan tersebut yang menjadi komponen langganan perusahaan otomotif lokal. Sebut saja PT Astra Daihatsu Motor, PT Honda Prospect Motor, PT Hono Motor Manufacturiing Indonesia, PT Suzuki Indomobil Motor dan perusahaan komponen otomotif lainnya.

Ada lima produk komponen produksi Rekadaya yang dipakai industri otomotif nasional, yaitu komponen metal stamping, nonwoven (serat serabut), interior, komponen cetak dan komponen plastik. Adapun produk unggulannya adalah serat serabut yang salah satunya berfungsi sebagai peredam suara di dalam kendaraan.

"Kami memasok 65 persen pasar nasional dan ini membuat kami sebagai market leader di Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Ferri mengungkapkan, salah satu hal yang membuat IKM ini menjadi penguasa pasar produk peredam suara di kabin mobil adalah lantaran produk nonwoven tersebut sudah terbuat dari ragam bahan baku. Seperti serat alam, limbah tekstil dan sedikit produk fiber. Produk nonwoven besutan Rekadaya pun sebentar lagi mendapat sertifikat standar nasional Indonesia atau SNI.

"Sudah disetujui tinggal dikeluarkan saja," kata dia.

Selain menyasar klien perusahaan otomotif, lanjut Ferri, pihaknya juga tengah berupaya memperluas pasar, khususnya untuk penjualan produk serat serabut ke Astra Land. Dia berharap produk untuk peredam suara tersebut bisa digunakan di bidang properti, serta infrastruktur yang menjadi lini bisnis dari Astra Land.

Langkah lain yaitu denan memperbesar kapasitas produksi. Saat ini produksi nonwoven baru 400 ton per bulan dari kapasitas terpasang 1.000 ton per bulan. Sampai akhir tahun ini, Rekadaya bakal mengoptimalkan produksi serat serabut menjadi 1.000 ton per bulan. Adapun kapasitas terpasang digenjot mencapai 2.000 ton per bulan.

Sedangkan kapasitas produksi untuk produk lainnya, sekitar 60 persen dan sekitar 80 persen dari bahan bakunya berasal dari dalam negeri. "Secara aspek bisnis sudah siap, baik dari pemodalan, lokasi, pabrik," tandas Farri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penjualan Honda

Memasuki semester pertama tahun ini, penjualan Honda Prospect Motor (HPM) mengalami penurunan. Tercatat, penjualan pabrikan berlambang huruf 'H' ini selama Juni 2017 terjun bebas hingga 47,1 persen, dibandingkan penjualan di bulan sebelumnya.

Dari data Gabungan Industri Kendaraan bermotor (Gaikindo), penjualan Honda Mei lalu mencapai 16.723 unit, sedangkan Juni hanya sebesar 8.845 unit. Jika dilihat dari sepanjang 2017, pabrikan asal Jepang ini telah membukukan penjualan sebesar 93.264 unit.

Sementara itu, penjualan tertinggi Honda bulan lalu disumbangkan New Honda Brio Satya sebanyak 2.265 unit. Secara total, penjualan city car andalan honda ini sudah mencapai 19.287 unit selama 2017. Untuk New Honda Brio RS mampu terdistribusi sebesar 668 unit selama Juni 2017, dengan total penjualan 5.295 unit sepanjang tahun ini.

Honda HR-V 1.5L terjual sebanyak 1.886 unit selama Juni 2017, Honda HR-V 1.8L 313 unit, New Honda Mobilio 1.314 unit, Honda BR-V 1.283 unit, All New Honda Jazz 369 unit, dan All New Honda CR-V Turbo 258 unit.

Untuk segmen sedan, New Honda City meraih penjualan sebanyak 74 unit, All New Honda Civic 73 unit, New Honda Accord 19 unit.

Sedangkan untuk New Honda Odyssey terjual 6 unit sepanjang Juni 2017, dan model hatchback terbaru Honda, yaitu Honda Civic Hatchback Turbo terjual sebesar 317 unit di seluruh Indonesia, dalam kurun waktu dua pekan setelah peluncurannya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya