ASEAN-AS Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN menyambut baik kerja sama ASEAN-US Connect

oleh Septian Deny diperbarui 11 Sep 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 09:30 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor RI
Ilustrasi kegiatan ekonomi

Liputan6.com, Jakarta ASEAN dan Amerika Serikat (AS) sepakat meneruskan kerja sama ekonomi komprehensif dalam kerangka ASEAN-US Connect. Kesepakatan ini dicapai pada pertemuan AEM-United States Trade Representative (USTR) yang berlangsung pada Sabtu 9 September 2017 lalu, dalam rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-49 di Pasay, Filipina.

Pada pertemuan tersebut Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom, sedangkan Amerika Serikat (AS) diwakili Assistant USTR for Southeast Asia and the Pacific Barbara Weisel.

“Kerangka kerja sama ASEAN-US Connect meliputi empat hal, yaitu pengembangan inovasi, energi, bisnis, dan kebijakan yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua pihak,” ujar Donna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Menurut dia, para Menteri Ekonomi ASEAN menyambut baik kerja sama ASEAN-US Connect. “Melalui kerangka kerja sama tersebut, kedua belah pihak akan mendapatkan kesempatan membuka akses informasi dan sumber daya pemerintah serta swasta. Selain itu, para Menteri Ekonomi ASEAN juga mencatat perkembangan implementasi kerangka kerja sama ASEAN-US Connect di sektor ekonomi digital,” jelas Donna.

Para Menteri Ekonomi ASEAN juga mengapresasi pendampingan AS melalui program ASEAN Connectivity Through Trade and Investment (ACTI). Program tersebut berupa dukungan pada ASEAN Single Window, fasilitasi perdagangan, UMKM, dan pengembangan teknologi informasi.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Donna, AS menyatakan bahwa di bawah kepempinan Presiden Trump, ASEAN masih menjadi mitra utama AS. Bagi AS, ASEAN merupakan mitra dagang terbesar keempat dan tujuan investasi terbesar ketiga.

Berdasarkan data Sekretariat ASEAN, tercatat nilai perdagangan ASEAN ke AS pada 2016 mencapai US$ 211,8 miliar atau sebesar 9,5 persen dari total perdagangan ASEAN dengan negara-negara lain. Sementara itu, nilai investasi asing AS ke ASEAN pada 2016 sebesar US$ 11,7 triliun.

Pada kesempatan ini, dilaksanakan juga konsultasi para Menteri Ekonomi ASEAN dan AS dengan para pelaku usaha Amerika (US-ASEAN Business Council). Donna menyampaikan, para pengusaha AS memandang ASEAN sebagai pasar yang sangat potensial bagi usahanya.

Hal ini terlihat dari nilai investasi Amerika ke ASEAN pada 2016 sebesar US$ 306 miliar, lebih besar daripada jumlah total investasi Amerika ke China, India, Jepang, dan Korea yang sebesar US$ 279 miliar‎. "Terlebih lagi, Indonesia dipandang sebagai negara kedua di ASEAN setelah Vietnam sebagai negara yang paling menarik untuk dilaksanakan FTA bilateral dengan AS,” kata dia.

Selain itu, US-ABC juga memberikan beberapa rekomendasi kepada para Menteri Ekonomi ASEAN untuk meningkatkan perdagangan dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), terutama di sektor perdagangan elektronik, mengingat perdagangan internasional telah berkembangan ke arah perdagangan digital.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya