Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS Tekan Harga Emas

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup pada US$ 1.274,70 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Okt 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 06:45 WIB
20161024-Menengok Proses Pembuatan Emas Batangan di Rusia-Rusia
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menyentuh level terendah dalam tujuh minggu pada perdagangan Selasa setelah data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi akan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang mendorong kenaikan nilai tukar dolar AS.

Mengutip CNBC, Rabu (4/10/2017), The CME's Fedwatch indicator menunjukkan bahwa keyakinan pelaku pasar akan kenaikan suku bunga the Fed berada di posisi 77 persen setelah data aktivitas manufaktur pada yang keluar pada Senin kemarin menunjukkan lonjakan dan bursa saham dunia juga naik ke rekor tertinggi karena adanya prospek pertumbuhan ekonomi global yang positif sehingga mendorong investasi ke aset yang berisiko.

Penguatan dolar AS membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang yang lain. Sementara kenaikan imbal hasil obligasi juga mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan bunga.

Harga emas di pasar spot naik 0,21 persen ke US$ 1,273,40 per ounce setelah dolar AS dan imbal hasil obligasi AS melemah dari level tertinggi sebelumnya.

Namun harga emas sebelumnya sempat menyentuh level US$ 1.267,76 per ounce yang merupakan level terendah sejak 15 Agustus dan turun lebih dari 6 persen dari level tertinggi satu tahun di US$ 1.357,54 per ounce pada awal September.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup pada US$ 1.274,70 per ounce.

"Faktor yang mendorong emas menuju US$ 1.360 pada awal September sekarang berbalik arah," analis Julius Baer Carsten Menke.

"Dolar AS dan imbal hasil telah pulih dari posisi terendah baru-baru ini dan sepertinya posisi di pasar berjangka emas agak membalikkan," lanjut dia.

Menke memperkirakan penguatan dolar AS dan normalisasi posisi spekulatif akan mendorong harga emas mencapai US$ 1.200 per ounce pada akhir tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya