Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Siapkan 17 KA Tambahan

Adapun 17 KA tambahan ini akan diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Nov 2017, 11:19 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2017, 11:19 WIB
20170609-Kereta Api
Petugas bersiap membersihkan gerbong kereta di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (9/6). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta mempersiapkan 17 kereta api (KA) tambahan untuk menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2018 yang akan diberangkatkan dari Jakarta.

Dikutip Liputan6.com dari data KAI, Minggu (5/11/2017), selain 17 KA tambahan selama ini KAI juga sudah mengoperasikan 52 kereta api reguler untuk jarang menengah dan jarak jauh.

Adapun 17 KA tambahan ini akan diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir. Periode keberangkatannya sendiri cukup bervariasi, mulai 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018.

Dari 17 perjalanan ka tambahan tersebut terdiri dari pemberangkatan awal dari Stasiun Gambir sebanyak 12 perjalanan kereta api, dan dari Stasiun Pasar Senen 5 perjalanan kereta api.

Adapun tujuan akhir dari 17 perjalanan ka tambahan ini terdiri ke arah Jawa Barat sebanyak 4 kereta, Jawa Tengah 7 kereta, dan Jawa Timur 6 kereta.

Dengan begitu, total tiket tambahan yang tersedia sebanyak 16.840 tiket tambahan per hari, selain 29.310 tiket per hari dari 52 kereta api reguler jarak jauh dan menengah di wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta.

Maka, seiring pengopersian tambahan ini, total tiket tersedia sekitar 46.150 tiket per hari selama masa angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Beberapa KA tambahan tersebut mulai hari ini sudah bisa dipesan oleh masyarakat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemenhub Kebut Pembangunan Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku akan meningkatkan kecepatannya dalam menyelesaikan proyek jalur double track atau dua jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Zulfikri mengatakan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan KA dan mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api karena pada beberapa segmen masih satu jalur (single track).

"Di samping itu pembangunan jalur ganda akan mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya; meningkatkan pelayanan, aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antarkabupaten, antar kota maupun antar provinsi serta meningkatkan keselamatan perjalanan KA," kata Zulfikri di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Adapun pembangunan jalur ganda lintas selatan ini dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu segmen Cirebon – Kroya, Kroya – Kutoarjo, Kutoarjo – Solo, Solo – Kedung Banteng, Kedungbanteng – Madiun, Madiun – Jombang dan Jombang – Wonokromo. Jalur KA yang terbentang antara Cirebon – Surabaya melalui lintas Selatan ini sepanjang kurang lebih 620 Km.

Untuk segmen Kutoarjo–Solo sendiri sudah jalur ganda dan sudah dioperasikan sejak tahun 2007 lalu. Kemudian pada segmen Cirebon – Kroya, sedang diselesaikan pembangunan jalur ganda lintas Purwokerto – Kroya dengan kemajuan pembangunan per awal Oktober 2017 telah mencapai 54,9 persen. Sedangkan lintas Cirebon – Purwokerto sudah jalur ganda.

Zulfikri menuturkan, ada yang istimewa pada pembangunan jalur ganda di lintas Purwokerto – Kroya ini. Karena pemerintah pada lintas ini untuk pertama kalinya akan membangun dua terowongan baru untuk merevitalisasi terowongan lama yang merupakan peninggalan zaman Kolonialisme Belanda.

"Kedua terowongan tersebut terletak di daerah Notog dan Kebasen, Banyumas, atau biasa disebut terowongan Notog dan terowongan Kebasen," ujar dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya