Gunung Agung Erupsi, Garuda Tetap Tambah Penerbangan ke Bali

Erupsi Gunung Agung ikut berakibat pada penurunan pemesanan tiket oleh penumpang, terutama yang menuju Denpasar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Des 2017, 21:12 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 21:12 WIB
Garuda Indonesia landing mulus di Bandara Blimbingsari Banyuwangi, dari Soekarno Hatta Tangerang, Jumat 8 September 2017.
Garuda Indonesia landing mulus di Bandara Blimbingsari Banyuwangi, dari Soekarno Hatta Tangerang, Jumat 8 September 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi kedua Gunung Agung Bali yang terjadi pada 25 November 2017 berdampak terhadap banyak sektor, salah satunya penerbangan. Asap yang dikeluarkan gunung tertinggi di pulau Dewata tersebut turut mempengaruhi lalu lintas udara seperti penundaan penerbangan.

Garuda Indonesia merupakan salah satu pihak maskapai yang mengalami hal serupa. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury mengatakan, erupsi Gunung Agung ikut berakibat pada penurunan pemesanan tiket oleh penumpang, terutama yang menuju Denpasar.

"Antara tanggal 9 Desember sampai akhir tahun, estimasi penurunan demand dari penumpang internasional berkisar antara 10-15 persen," tutur Pahala di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Senin (18/12/2017).

Dia juga berharap, hal tersebut tidak berlangsung lama sembari mengatakan, "Setelah pihak kami melakukan pengecekkan, kondisi di Bali kini baik-baik saja." ujar dia.

"Yang perlu dilakukan ke depannya adalah memastikan, jika ada penutupan bandara atau disrupsi lainnya, mudah-mudahan itu tidak terlalu berpengaruh pada penumpang," tambahnya.

Garuda sendiri sudah melakukan langkah preventif terhadap ancaman bencana selanjutnya, dengan menjalin koordinasi dengan moda-moda transportasi lain yang ada di bali.

Erupsi Gunung Agung telah berdampak banyak pada sektor pariwisata, yang mana ikut berdampak terhadap industri penerbangan. Beberapa negara seperti China mengeluarkan Travel Warning bagi penduduknya agar tidak berpergian untuk sementara waktu ke Bali.

"Meskipun mengalami penurunan dari publik internasional, demand penerbangan domestik ke Denpasar masih cukup baik. Hanya saja, permintaan dari mancanegara justru menurun, khususnya China," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Garuda Indonesia turut melakukan penambahan kapasitas kursi pada pesawatnya dengan rute Jakarta - Denpasar dan Surabaya - Denpasar. Mereka berharap bahwa itu dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik yang hendak berangkat ke Bali jelang libur panjang akhir tahun nanti.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya