Sri Mulyani: Tol Sumatera Mampu Hemat Biaya Angkut Rp 23 Triliun

Sri Mulyani menegaskan, pembangunan infrastruktur memberi manfaat besar, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun efisiensi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Des 2017, 16:47 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 16:47 WIB
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus pada pembangunan infrastruktur. Salah satunya, infrastruktur untuk konektivitas seperti Tol Trans Sumatera.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pembangunan Tol Trans Sumatera tidak hanya memberikan dampak besar pada kehidupan sosial, tetapi juga pada perekonomian masyarakat di sekitarnya.

"Kita memahami bahwa kebutuhan pembangunan jalan dan konektivitas itu penting. Tidak hanya penting sosial ekonomi mobilisasi, tapi dari sisi ekonomi justify," kata dia di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Secara hitungan, Tol Trans Sumatera akan memberi efek berkelanjutan lebih besar dibanding dengan nilai investasi tol tersebut.

"Hitungan manfaat Tol Trans Sumatera untuk studi proyek jalan tol di Indonesia dengan multiplier minimal 2,32 kali. Maka jumlah manfaat dari sisi keseluruhan permanen impact jalan Tol Trans Sumatera bisa mencapai Rp 769,5 triliun jauh lebih besar dari nilai proyeknya sendiri," ujar dia.

Sri Mulyani mengatakan, Tol Trans Sumatera akan memberikan efisiensi operasi kendaraan. Tak tanggung-tanggung, efisiensi yang dihasilkan mencapai Rp 23,36 triliun per tahun.

"Kalau dari sisi manfaat lebih luas, bagaimana masyarakat bisa menghemat biaya dari sisi biaya operasi kendaraan maka 23 ruas Tol Sumatera ini akan bisa memberi keuntungan dalam bentuk efisiensi biaya operasi kendaraan Rp 23,36 triliun per tahun," ucapnya.

Sri Mulyani menegaskan, pembangunan infrastruktur memberi manfaat besar, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun efisiensi. Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang tidak bisa ditunda.

"Apa pun dilihat dari segi sosial, ekonomi, efisiensi mungkin per proyek kelihatannya besar. Namun kalau lihat dampak besar ekonomi sosial jauh lebih besar manfaatnya. Ini yang ditekankan Bapak Presiden. Oleh karena itu, kalau kita menunda setiap bulan atau setiap tahun, kita kehilangan manfaat positif," ucap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diresmikan Jokowi

Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 sepanjang 41,65 kilometer (km). Ini juga menjadi jalan tol terpanjang yang diresmikan Jokowi di Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan jalan tol ini sangat penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan juga mendorong kunjungan wisatawan ke Danau Toba.

"Harapannya nanti dengan adanya tol ini, Toba dan sekitarnya jadi kawasan wisata yang bisa kita dorong karena dari Medan ke Tebing Tinggi ke Toba masih 4-5 jam," ucap Jokowi di Medan, Jumat (13/10/2017).

Ia mengakui, saat ini memang ada beberapa ruas yang belum terbangun hingga ke Toba. Tol Kualanamu-Medan-Tebing Tinggi sendiri untuk seksi 1 masih ada kurang lebih 14 km yang belum diselesaikan. Namun demikian, pembebasan lahan seluruh seksi tersebut sudah selesai.

Jokowi pun meminta kepada Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk bisa menyelesaikan semua ruas tersebut maksimal Juni 2018. Dengan begitu, jalan tol tersebut bisa dilalui saat arus mudik tahun depan.

Dengan terus beroperasinya beberapa ruas tol yang menjadi bagian dari jalan tol Trans Sumatera ini, Jokowi memastikan akan mampu menekan biaya logistik di Sumatera Utara, khususnya yang keluar masuk Kota Medan.

"Kalau harga transportasi akan murah, barang yang dibawa truk juga akan murah. Karena biaya transportasi di Indoensia dibanding Singapura dan Malaysia 2,5 kali lebih mahal. Kalau bisa kita turunkan seperti negara lain daya saing kita meningkat," papar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya