Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Inggris (National Health Care/NHS) memberikan subsidi tidak biasa bagi wanita Inggris yang takut melahirkan.
Demi bisa memberikan pengalaman menyenangkan dan menyingkirkan fobia takut melahirkan, ibu hamil diberikan subsidi sebesar 500 pound sterling atau setara Rp 9,4 juta.
Bukan untuk sembarangan, uang tersebut ternyata diberikan agar para wanita bisa mengikuti berbagai terapi sebelum melahirkan seperti kelas yoga dan pijat. Diharapkan, dengan ikut beberapa terapi tersebut para wanita tidak lagi takut untuk menjalani proses melahirkan.
Advertisement
Baca Juga
"Uang itu digunakan sebagai biaya beberapa terapi seperti hipnoterapi, yoga untuk ibu hamil, pikit khusus inu hamil serta kelas kardio untuk meningkatkan stamina," ujar salah seorang petugas dari NHS dilansir dari thesun.co.uk, Minggu (11/2/2018).
Ketakutan untuk melahirkan disebut dengan istilah Tokophobia. Petugas dari NHS mengatakan, subsidi itu juga diberikan untuk mengurangi permintaan operasi cesar yang sangat mahal. Saat ini, subsidi telah diberikan kepada enam pasien asal London.
"Tujuan yang ingin dicapai dari adanya subsidi ini adalah kenyamanan pasien saat proses melahirkan. Harapannya permintaan untuk operasi cesar juga bisa berkurang," tutur petugas NHS.
Meski demikian, kebijakan ini mendapat respon beragam dari masyarakat. Tidak sedikit penduduk Inggris yang kurang setuju dengan adanya hal ini.
Jayce Robin dari lembaga non profit Patient Concern menyayangkan adanya kebijakan ini. Ia mengatakan, uang tersebut seharusnya bisa digunakan untuk keperluan yang lebih bermanfaat.
"Meski niatnya baik, saya pikir hal ini tidak perlu untuk dilakukan. Wanita hamil memang harus mengikuti berbagai kelas persiapan melahirkan, tapi hal itu tidaklah harus disubsidi oleh pemerintah," pungkas dia.
Dulunya Pelayan, Wanita Ini Sukses Raup Miliaran Berkat Video Slime
Bagi Karina Garcia, bisa meraup pendapatan dalam jumlah miliaran bukanlah angan-angan semata. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, wanita asal Amerika Serikat ini bisa mengantongi pendapatan fantastis berkat berbagai video slime yang ia unggah ke Youtube.
Awalnya, Karina melakukan hal itu atas dasar hobi. Sejak kecil, wanita enam bersaudara ini memang suka untuk membuat berbagai kerajinan lewat barang-barang rumahan. Setelah sukses menelurkan beberapa karya unik, saudara perempuan Karina pun menyuruh ia untuk mengunggah video di Youtube.
Wanita 23 tahun ini pertama kali mengunggah video pembuatan slime pada Agustus 2015 demi memberikan pemahaman baru pada orang-orang tentang jenis kerajinan yang bisa dibuat di rumah.
Tak disangka, respons masyarakat sangatlah besar. Karina akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai pelayan dan fokus untuk mengembangkan akun videonya di Youtube.
"Saya selalu tahu apa arti kesuksesan dan saya selalu ingin untuk bisa sukses. Tapi, saya tidak pernah menyangka bisa di posisi sekarang ini," tutur Karina seperti dilansir dari CNBC, Selasa (6/2/2018)
Kini akun video di Youtube-nya telah terisi lebih dari 200 video tentang slime. Setiap bulannya, dara cantik ini bisa meraup bayaran hingga US$ 160 ribu atau Rp 2,1 miliar.
"Awalnya, saya hanya bisa mengantongi US$ 50 dari video yang saya buat. Tapi lama kelamaan pendapatan itu meningkat dengan semakin bertambahnya penonton channel saya," tutur Karina.
Channel video milik Karina telah diikuti lebih dari tujuh juta akun di Youtube. Total, video yang diunggahnya pun telah ditonton sebesar 900 juta kali. Wanita asal California ini kini mendapat julukan sebagai "Slime Queen".
Advertisement