Jokowi Perkirakan Revitalisasi Sungai Citarum Selesai dalam 7 Tahun

Jokowi berharap revitalisasi Citarum menjadi momentum tepat untuk memperbaiki lingkungan, utamanya sungai-sungai yang ada di seluruh Indonesia.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Feb 2018, 10:35 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 10:35 WIB
Normalisasi Sungai Citarum
Normalisasi Sungai Citarum. (Liputan6.com/Dok. Pangdam III/Siliwangi)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari bahwa revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum bukanlah pekerjaan mudah yang dapat selesai hanya dalam hitungan hari, bulan, bahkan 1 atau 2 tahun.

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, penggiat lingkungan hidup di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (22 Februari 2018).

“Sudah kita hitung bahwa pekerjaan besar ini dari hulu, tengah, sampai hilir akan diselesaikan Insyaallah dalam 7 tahun,” ucap Presiden.

Namun, Jokowi memastikan, pemerintah bergerak cepat dan langsung memulai pekerjaan besar tersebut. Revitalisasi DAS Citarum diharapkan sebagai momentum yang tepat untuk memperbaiki lingkungan, utamanya sungai-sungai yang ada di seluruh Indonesia.

"Revitalisasi DAS Citarum ini akan kita buat contoh bagi DAS-DAS yang lain. Akan kita fotokopi di DAS Bengawan Solo, sungai Brantas, dan DAS lain," ungkap dia.

Selain pertumbuhan ekonomi, Jokowi juga berharap semakin banyak manfaat lain yang akan diperoleh masyarakat dari hasil revitalisasi DAS Citarum.

"Insyaallah sumber air Citarum ini akan bermanfaat bagi 27 juta penduduk, baik di Jawa Barat maupun DKI Jakarta," ucap Presiden.

 

Tinjau Situ Cisanti

Buang Limbah ke Citarum, Pabrik Tekstil Disegel
Sudah diperingatkan sejak 2016, pabrik tekstil itu tetap saja membuang limbah ke Sungai Citarum. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sebelumnya, Presiden terlebih dahulu meninjau Situ Cisanti yang merupakan hulu sungai Citarum. Di sana, Presiden melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari revitalisasi DAS Citarum yang telah dimulai sejak 1 Februari 2018.

“Tadi saya sudah melihat dimulai tanaman kopi untuk ekonominya kemudian untuk pohon-pohonnya, saya lihat tadi sangat bagus sekali, ada pohon-pohon Puspa, Rasamala, Manglit, Saninten, Damar, dan tanaman-tanaman itu adalah tanaman endemik, tanaman lokal,” dia menjelaskan.

Presiden menyatakan bahwa program revitalisasi DAS Citarum tersebut akan dilaksanakan secara terintegrasi oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten dan kota. Salah satu yang telah terlaksana adalah pemberian lahan PTPN (PT Perkebunan Nusantara) sebesar 980 hektare untuk persemaian.

"Semua kementerian yang ada terlibat. Dan yang paling penting wilayah, Pangdam, Kapolda, semuanya juga ikut bersama-sama mengerjakan secara gotong royong untuk merehabilitasi wilayah DAS Citarum ini," ujar dia.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo dan Kapolda Jabar Irjen Polisi Agung Budi Maryoto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya