Resmikan Gereja di NTT, Ini Pesan Menteri Rini

Menteri BUMN, Rini Soemarno meresmikan renovasi Gereja St. Martinus Hinga di Adonara, Kupang, NTT.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2018, 13:46 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 13:46 WIB
Dok Foto: Liputan6.com/Ditto Radityo
Dok Foto: Liputan6.com/Ditto Radityo

Liputan6.com, Kupang - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno meresmikan renovasi Gereja St. Martinus Hinga di Adonara, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam peresmian ini, Rini berpesan untuk menumbuhkan semangat toleransi antar umat beragama. 

Anggaran perbaikan gereja tersebut berasal dari bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN.

"Program ini adalah bentuk kepedulian nyata BUMN untuk berperan aktif menumbuhkan semangat toleransi dan mengasihi antar umat beragama," ujar Rini saat peresmian gereja, NTT, Rabu (7/3/2018).

Rini bercerita, Gereja St Martinus Hinga telah berdiri sejak 1940. Memiliki kondisi yang sudah tak apik, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya langsung berkomunikasi dengan Rini supaya BUMN bisa turun membangun negeri.

"Kami diberi tahu oleh gubernur agar BUMN bisa membantu keadaan gereja saat itu yang memprihatinkan, dan syukur atas berkat Tuhan kita bisa membantu," jelas Rini Soemarno. 

Selain renovasi gereja, BUMN juga berpartisipasi dalam renovasi SMP Katolik Kawasilia, masjid, dan menyalurkan air bersih, serta pengadaan taman baca.

Rini berharap masyarakat Kupang, NTT bisa semakin maju dan meningkatnya taraf hidup melalui peningkatan kualitas pendidikan. Dalam hal ini juga dibantu program vokasi oleh Pertamina.

"Tentang 1.000 pemuda ingin produktif bisa juga mendapatkan pembiayaan. Oleh karena itu saya minta Dirut Mandiri dan Dirut BNI untuk ada di sini, dan tidak sulit bagi mereka untuk memberi hal itu kepada 1.000 pemuda di Flores Timur ini," pungkas Rini Soemarno. (Ditto Radityo). 

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

Sanksi Buat Waskita Tunggu Investigasi Komite Keselamatan Konstruksi

Tim URC Kemnaker Selidiki Insiden Kecelakaan Kerja Tol Becakayu
Tiang pancang pada proyek konstruksi Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pemberian sanksi bagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih menunggu proses investigasi dari Komite Keselamatan Konstruksi.

Rini mengungkapkan, saat ini Komite Keselamatan Konstruksi yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mendalami kasus kecelakaan kerja di proyek pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

‎‎"Kami akan mengambil konsultan independen yang sekarang sudah bekerja bersama-sama dengan Komite Keselamatan Konstruksi. Nah kalau sudah ada laporannya itu, baru kita tahu sanksinya," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Menurut Rini, saat ini pemerintah memprioritaskan investigasi terhadap kecelakaan kerja di proyek tol Becakayu dan sejumlah proyek lain di Jabodetabek.

"Karena memang yang kita utamakan juga adalah kejadian yang di Jakarta, Becakayu dan proyek yang di Jakarta yang kita dahulukan. Kita anggap ini sebagai audit keamanan atau teknis," kata dia.

Rini mengungkapkan, setelah proses investigasi selesai dan ‎pemerintah mendapatkan laporannya, baru akan diputuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada Waskita. Dia berharap proses investigasi ini bisa selesai secepatnya.

‎"Tentu secepatnya. Ini kita harapkan dalam waktu singkat. Jadi, tidak semua serentak. Jadi kita dahulukan yang mana, kita dahulukan yang di area jakarta utama. Supaya penyelesaian dari proyek ini tidak tertunda," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya