Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut dua sektor yakni pariwisata dan gaya hidup (lifestyle)Â menjadi perhatian banyak investor asing maupun domestik yang ingin menanamkan uangnya ke Indonesia.
Ini dia ungkapkan pada acara Regional Investment Forum 2018 (RIF) yang digelar BKPM bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan didukung Badan Ekonomi Kreatif, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu (14/3/2018). Acara ini diikuti 350 partisipan.
Baca Juga
"Ini sangat dipengaruhi oleh jutaan orang di dunia yang naik kelas menjadi kelas menengah, sehingga mempengaruhi pola konsumsi dari belanja barang-barang menjadi belanja hiburan," ujar dia.
Advertisement
Ketertarikan ini, kata dia, disampaikan para investor asing dari berbagai negara maupun domestik. Investor asing tersebut antara lain dari Korea Selatan, Timur Tengah, Jepang, Singapura, Taiwan, Malaysia, Australia, Tiongkok, Inggris, India, Rusia dan Amerika Serikat.
Menurut Thomas, potensi investasi terbuka kian besar seiring perubahan gaya hidup seperti kegiatan berbelanja barang bermerek yang biasa dilakukan kelas menengah kini mulai digantikan dengan aksi berswa foto atau vlog dengan latar belakang obyek pariwisata.
"Dua sektor yang saling berkaitan ini, lifestyle yang menyangkut kuliner, fashion, hiburan serta sektor pariwisata," lanjutnya.
Lembong mengatakan fenomena ini dibuktikan dengan performaindustri pariwisata di Indonesia tiap tahun terus meningkat bila dibandingkan kinerja industri berhasis komoditas seperti minyak, gas, batu bara serta kelapa sawit.
Berdasarkan data dari World Bank saat ini setidaknya 52 juta orang di Indonesia masuk dalam kelas menengah yang berkontribusi pada 43 persen dari total PDB Indonesia.
"BKPM sendiri mencatat realisasi investasi di bidang industri pariwisata selama 5 (lima) da tahun tahun terakhir ( 2013-2017 ) rata - rata tumbuh sebesar 20 % per tahun, dan khusus pa 2017 tercatat peningkatannya mencapai 31 % mencapai angka USD 1,7 miliar," katanya.
Â
Pertumbuhan Sektor Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui bahwa pertumbuhan sektor pariwisata menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena meningkat pesat dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk di Indonesia naik 22 persen.
"Pariwisata di Indonesia termasuk sektor yang tumbuh paling pesat di dunia. Investasi sektor pariwisata tahun 2017 juga menunjukkan kenaikan dengan capaian 102Â persen dari target yang dicanangkan oleh pemerintah," ujar dia.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Joseph Pesik menyampaikan, kontribusi ekonomi kreatif untuk Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2016 mencapai Rp 922,59 triliun, tumbuh 4,95Â persen dan berkontribusi sebesar 7,44 persen terhadap total perekonomian nasional.
"Sementara di 2017, sumbangan kepada PDB dari sektor ekonomi kreatif telah mencapai Rp 1.000 triliun lebih," papar dia.
Ricky merinci sub-sektor penyumbang PDB Ekonomi Kreatif di tahun 2016 terutama berasal dari bidang Kuliner (41,4 persen), Fashion (18 persen), Kriya (15,4Â persen), TV & Radio (8,27Â persen), Penerbitan (6,32Â persen) , Arsitektur (2,34 persen) , Aplikasi & Game Developer ( 1,86 persen) dan Lainnya.
Advertisement