Donald Trump Kembali Ancam China Bawa Wall Street Turun

Pertama kali rump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium lebih dari sebulan lalu terhadap China, yang mempengaruhi gerak Wall Street.

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Apr 2018, 05:46 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2018, 05:46 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street berakhir turun sekitar 2 persen, dengan Dow jatuh lebih dari 570 poin, dipicu ancaman tarif terbaru Presiden AS Donald Trump terhadap impor Cina memicu kekhawatiran meningkatnya perang dagang antar kedua negara.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 572,46 poin, atau 2,34 persen, menjadi 23.932,76. Sementara indeks S&P 500 jatuh 58,37 poin, atau 2,19 persen, menjadi 2.604,47 dan Nasdaq turun 161,44 poin, atau 2,28 persen menjadi 6.915,11.

Pasar saham AS kembali melemah dan mencapai sesi terendah dalam perdagangan sore setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS kemungkinan perlu mempertahankan suku bunga untuk menjaga inflasi terkendali dan mengatakan terlalu dini untuk mengetahui apakah naiknya ketegangan perdagangan akan memukul Ekonomi AS.

Selain itu, Wall Street juga dipengaruhi kekhawatiran perang dagang yang muncul, sejak Trump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium lebih dari sebulan lalu terhadap China. Ini membuat investor khawatir jika langkah-langkah proteksionis seperti itu akan memukul pertumbuhan ekonomi global.

“Ini adalah reaksi terhadap kekhawatiran tentang pendekatan administrasi di sektor perdagangan. Pasar telah terombang-ambing  karena pernyataan dan munculnya asumsi jika akan ada masalah serius,” kata Rick Meckler, Presiden perusahaan Investasi LibertyView Capital Management di Jersey City, New Jersey.

Dia mengatakan investor juga tampak mengurangi risiko menjelang akhir pekan.

Trump pada Kamis malam kembali mengancam akan menerapkan kebijakan impor senilai USD 100 miliar terhadap China, yang kemudian dibalas Beijing dengan mengatakan siap sepenuhnya untuk menanggapi hal tersebut dengan serangan balasan yang lebih besar.

Perusahaan AS yang lebih rentan terkena tekanan perdagangan dengan China termasuk yang menjadi hambatan terbesar di Dow. Perusahaan tersebut seperti Boeing yanng saham tercatat  turun 3,1 persen. 

 

Perang Dagang Menekan Pasar

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Kekhawatiran terjadinya perang perdagangan terus menekan pasar saham bahkan ketika para pejabat Trump berusaha meredam kekhawatiran.

Penasehat ekonomi Trump, Larry Kudlow mengatakan dalam berbagai wawancara bahwa dia mengetahui adanya tarif baru pada Kamis malam, tetapi juga mengatakan ada pembicaraan yang sedang berlangsung membahas perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dalam sebuah wawancara di CNBC mengatakan, harapan jika AS akan mencapai kesepakatan dengan Cina tentang perdagangan.

 Untuk minggu ini, indeks S&P 500 turun 1,4 persen, Dow turun 0,7 persen dan Nasdaq turun 2,1 persen.

Sekitar 7,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Itu turun dibandingkan dengan 7,3 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

Tonton Video Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya