Laju Bursa Asia Mendatar pada Awal Pekan

Potensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih bayangi perdagangan saham di bursa Asia pada Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Apr 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 08:30 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia mendatar pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berkicau di Twitter mengenai perdagangan dengan China. Hal ini dilakukan beberapa hari sebelum Presiden China Xi Jinping memberikan pidato tentang prioritas kebijakannya.

Di sisi lain ketegangan mereda, seiring kabar Korea Utara siap membahas denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Pembahasan dilakukan pada saat para pemimpin dua negara tersebut bertemu.

Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka naik tipis pada awal pekan. Hal itu mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun hanya 0,05 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi hanya naik tipis 0,1 persen.

Pelaku pasar masih fokus terhadap potensi perang dagang AS dan China sehingga bayangi bursa saham Asia. Trum klaim kalau China akan menurunkan hambatan perdagangannya. Langkah tersebut dinilai benar untuk dilakukan.

Pada Kamis pekan lalu, Trump mengancam akan menambah tarif impor barang dari China mencapai USD 100 miliar. Sementara itu, Beijing mengatakan siap untuk membalas hal tersebut.

 

Selanjutnya

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Analis memperingatkan drama potensi perang dagang akan lama mengingat butuh waktu untuk periode diskusi publik. Bila tarif impor barang diberlakukan paling awal akhir Juli dan awal Agustus.

“Ini tidak akan terjadi besok. Mengingat sistem administrasi pemerintah AS, seluruh masalah bisa hilang sebelum sesuatu benar-benar terjadi,” ujar Marshall Gittler, Kepala Riset ACLS Global, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (9/4/2018).

Ia menambahkan, mungkin banyak pelaku pasar berpikir soal kemarahan dan suara mengenai kebijakan AS soal perdagangan. “Tapi Anda tidak pernah tahu kebijakan perdagangan AS ada di tangan seseorang yang benar-benar tidak dapat diprediksi,” ujar dia.

Sentimen lainnya yang akan jadi fokus pasar di bursa saham Asia yaitu pidato Presiden China Xi Jinping di Boao Forum pada Selasa pekan ini.

Di pasar uang, dolar stabil terhadap yen di kisaran 107. Sedangkan euro berada di kisaran USD 1,227. Indeks dolar AS di posisi 90,20.

Di pasar komoditas, harga emas sedikit turun ke posisi USD 1.332,69 per ounce. Harga minyak naik tipis dengan harga minyak Brent untuk pengiriman Juni menjadi USD 67,27 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 15 sen menjadi USD 62,21 per barel.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya