BI: Sempat Melemah, Rupiah Sudah Kembali Stabil

Bank Indonesia (BI) menyatakan kurs rupiah sudah kembali stabil didukung sentimen kenaikan rating utang, dan surplus neraca dagang Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2018, 20:38 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 20:38 WIB
20161109- Donald Trump Unggul Rupiah Terpuruk-Jakarta-Angga Yuniar
Petugas menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sempat mengalami depresiasi atau melemah pada Maret 2018. Namun kemudian bergerak stabil pada paruh pertama April 2018.

Dody mengungkapkan, pada Maret 2018, secara rata-rata harian, rupiah terdepresiasi 1,13 persen. Tekanan terhadap rupiah terutama disebabkan oleh perbaikan indikator ekonomi AS yang diikuti ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate yang lebih agresif, serta risiko berlanjutnya perang dagang AS dan China.

"Hal tersebut mendorong pembalikan modal asing dan tekanan depresiasi nilai tukar pada berbagai mata uang dunia, termasuk Indonesia," kata Dody di kantornya, Kamis (19/4/2018).

Namun lanjutnya, dengan didukung langkah stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia serta sejalan dengan tetap terkendalinya inflasi, kenaikan rating Indonesia, dan surplus neraca perdagangan yang mendorong aliran masuk investasi portofolio asing, rupiah kembali stabil pada paruh pertama April 2018.

"Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar."

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com

Rupiah Sedikit Tertekan, Investor Fokus Ketegangan Geopolitik

Kurs rupiah
Kurs rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Ketegangan geopolitik memberikan dukungan kepada dolar AS. 

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Kamis (12/4/2018), rupiah dipatok di angka 13.763 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.747 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Bloomberg, rupiah dibuka di angka 13.758 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.759 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran lebar yaitu 13.755 per dolar AS hingga 13.759 per dolar AS. 

Dolar AS naik tipis di kawasan Asia terutama terhadap yen Jepang. kenaikan ini karena adanya kekhawatiran atas kemungkinan tindakan militer negara Barat terhadap Suriah.

Ketegangan geopolitik menggeser fokus pelaku pasar terhadap kebuntuan negosiasi perang dagang AS dengan China.

Ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Rusia terkait adanya dugaan serangan gas beracun di Suriah.

"Yen harus menghadapi dolar AS karena kekhawatiran geopolitik," jelas analis Masafumi Yamamoto Mizuho Securities di Tokyo, Jepang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya