Rupiah Dibuka Makin Perkasa dari Dolar AS, Segini Sekarang

Rupiah tercatat menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi 16.431 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di 16.445 per dolar AS

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 05 Mar 2025, 10:20 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 10:16 WIB
Hari Ini Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp16.413 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan memastikan keseimbangan supply dan demand di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) berdampak pada pelemahan dolar AS, yang turut mendorong penguatan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Dikutip dari ANTARA, Rabu (5/3/2025), pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, rupiah tercatat menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi 16.431 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di 16.445 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi AS menjadi faktor utama di balik pergerakan ini.

Pelemahan Dolar AS Akibat Kebijakan Tarif Impor

Indeks dolar AS melemah ke level 105,6, posisi terendah sejak awal Desember 2024. Penyebab utama pelemahan ini adalah kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Langkah ini memicu kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi AS ke depan.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin (3/3) bahwa tarif impor sebesar 25 persen untuk produk asal Kanada dan Meksiko mulai berlaku pada Selasa (4/3).

Sebelumnya, kebijakan ini telah ditandatangani sejak 1 Februari namun mengalami penundaan satu bulan. Selain itu, AS juga mengenakan tarif impor 10 persen terhadap barang asal China sebagai langkah lanjutan untuk menekan peredaran fentanil di dalam negeri, sehingga total tarif impor terhadap produk China meningkat menjadi 20 persen.

 

Promosi 1

Dampak Terhadap Mata Uang Negara Berkembang

dolar ke rupiah
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar, selalu mengalami perubahan setiap saat terkadang melemah terkadang juga dapat menguat.... Selengkapnya

Pelemahan dolar AS memberikan ruang bagi penguatan mata uang emerging markets, termasuk rupiah. Namun, Ariston menegaskan bahwa penguatan ini belum tentu berkelanjutan.

Mata uang negara berkembang masih berisiko tertekan oleh dinamika global, terutama terkait kebijakan ekonomi AS yang dapat berubah sewaktu-waktu.

“Kenaikan tarif impor berpotensi memicu perang dagang, yang dapat menghambat perdagangan global serta berdampak negatif terhadap perekonomian negara berkembang,” jelas Ariston.

 

Prospek Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Hari Ini Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp16.413 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) juga menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah ini sejalan dengan pergerakan mata uang Asia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Meskipun mengalami penguatan, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS dengan target ke level Rp16.500 per dolar AS, sementara level support berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS.

Investor dan pelaku pasar diharapkan terus mencermati kebijakan ekonomi global guna mengantisipasi pergerakan nilai tukar ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya