Uang Beredar di RI Capai Rp 5.394 Triliun

Suku bunga kredit dan simpanan berjangka kembali turun sejalan dengan berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Apr 2018, 19:36 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 19:36 WIB
Rupiah Melemah Tipis, Dolar AS Apresiasi ke Rp 13.775/US$
Sejumlah uang kertas rupiah ditunjukkan petugas di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah hari ini diperdagangkan dengan kisaran Rp 13.766 -Rp 13.778 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) di Indonesia mencapai Rp 5.394,9 triliun untuk periode Maret 2018. Angka ini tumbuh 7,5 persen dibandingkan periode Februari yang tumbuh 8,3 persen.

Dikutip dari laporan Bank Indonesia, Senin (30/4/2018), perlambatan pertumbuhan uang beredar terjadi pada seluruh komponen uang beredar. Komponen uang kuasai tercatat tumbuh 6,2 persen (year on year/yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7 persen (yoy).

Sedangkan untuk komponen uang beredar dalam arti sempit tercatat tumbuh 11,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13 persen.

"Komponen lainnya berupa surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan," tulis laporan Bank Indonesia tersebut.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas dipengaruhi oleh operasi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih.

Pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tercatat 5,9 persen (yoy) pada Maret 2018, turun dari 10,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Periode laporan pajak dan penerimaan dari penerbitan sukuk global turut mempengaruhi pertumbuhan. Untuk aktiva luar negeri bersih pada Maret 2018 tumbuh sebesar 9,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 13,6 persen (yoy).

 

Penyaluran Kredit

Rupiah Melemah Tipis, Dolar AS Apresiasi ke Rp 13.775/US$
Sejumlah uang kertas rupiah yang berada di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah siang ini melemah dibandingkan tadi pukul 09.00 WIB di level Rp 13.771 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, perlambatan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas tertahan oleh penyaluran kredit perbankan pada Maret 2018 yang tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy) atau tercatat Rp 4.768,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2018 yang tumbuh 8,2 persen (yoy).

Suku bunga kredit dan simpanan berjangka kembali turun sejalan dengan berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia.

Pada Maret 2018, rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat 11,18 persen atau turun 9 basis poin dari bulan sebelumnya.

Suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3 bulan tercatat 5,88 persen lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 5,97 persen. Kemudian untuk bunga simpanan jangka waktu 6 bulan sebesar 6,29 persen lebih rendah dibanding periode sebelumnya 6,4 persen.

Untuk bunga simpanan 12 bulan 6,46 persen turun dibanding periode Februari 2018 6,56 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya