Pembangunan LRT Lambat, Menhub Bakal Panggil Direksi Jakpro

Progres pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) fase I Kelapa Gading-Velodrome yang belum mencapai 80 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Mei 2018, 15:38 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 15:38 WIB
Uji Coba Ganjil Genap untuk Asian Games
Kendaraan melintas di samping proyek LRT Jabodebek di jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (26/5). Sistem ganjil-genap yang diterapkan di sejumlah ruas jalan saat Asian Games 2018 mulai diuji coba pada awal Juli. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memanggil direksi Jakarta Propertindo (Jakpro) pada Jumat pekan ini. Hal tersebut terkait dengan progres pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) fase I Kelapa Gading-Velodrome yang belum mencapai 80 persen.

Menurut dia, pembangunan LRT ini masih terkendala sejumlah masalah teknis, seperti infrastruktur rel. Hal tersebut yang membuat progres pembangunannya masih di kisaran 70 persen.

"LRT Velodrome, ini masih 70 persen, ada masalah teknis mulai dari infrastruktur rel segala macam," ujar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Akibatnya, penyelesaian pro‎yek ini yang ditargetkan selesai pada Juli 2018 terancam meleset. Oleh Sebab itu, Budi berencana untuk memanggil direksi Jakpro untuk memastikan penyelesaian proyek ini.

"(Juli selesai) Masih belum tahu, Jumat akan saya panggil Jakpro. Karena itu sulit progresnya dari 70 sampai ke 90 persen. Makanya nanti saya panggil," kata dia.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap optimistis proyek transportasi massal ini bisa selesai pada Juli. Dengan demikian, fase ini sudah bisa beroperasi saat pelaksaan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.

‎"LRT Juli selesai, karena memang ada keterlambatan curah hujan di bulan kemarin. Tapi diusahakan Juli 2018 selesai," dia menandaskan.

Masalah Pembebasan Lahan

Uji Coba Ganjil Genap untuk Asian Games
Kendaraan melintas di samping proyek LRT Jabodebek di jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (26/5). Sistem ganjil-genap yang diterapkan di sejumlah ruas jalan saat Asian Games 2018 mulai diuji coba pada awal Juli. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait untuk membahas progres pengerjaan light rapid transit atau LRT Jabodebek. Hasilnya membahas progres pembebasan lahan proyek tersebut.

Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Arie Yuriwin, mengatakan, rapat juga membahas progres pembebasan lahan untuk proyek LRT yang saat ini sudah mencapai 80 persen.

"Sudah 80 persen. Tinggal dua lokasi yang belum tahapan pengumuman sama pembayaran," ungkapnya pada 23 Mei 2018.

Penentuan lokasi untuk pembangunan depo dan trase di Bekasi pun terus berlanjut. Ditargetkan akan selesai pada minggu kedua bulan Agustus.

"Lagi beberapa titik khususnya yang untuk depo, yang kemarin belum ada penentuan lokasi ini akan segera ditindaklanjuti dengan penetapan lokasinya, sehingga untuk depo dan trase bisa kita selesaikan kira-kira Agustus minggu kedualah," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, rapat kali ini membahas secara khusus permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pertemuan jalur LRT Jabodebek dan LRT Jakarta di daerah Dukuh Atas dibuat terpisah.

"Kan desain awal kan ketemu bareng, tapi Pak Gubernur (dalam) suratnya (meminta) tidak ketemu bareng tapi agak misah," ujarnya.

Bambang menyampaikan bahwa usulan Anies tersebut ditanggapi positif, sebab di daerah Dukuh atas nantinya akan dibangun kawasan TOD.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya