Imbauan Kementerian PANRB soal Penerimaan CPNS 2018

Kementerian PANRB mengakui pada tahun ini memang ada rencana penerimaan CPNS, terutama untuk formasi guru, tenaga kesehatan, serta formasi spesifik lainnya.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jun 2018, 19:51 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 19:51 WIB
Ilustrasi tes CPNS
Ilustrasi tes CPNS

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menegaskan hingga saat ini belum ada pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Oleh sebab itu, jika ada informasi yang menyatakan soal pendaftaran CPNS 2018, maka hal tersebut tidak benar alias hoaks.

"Belum ada informasi resmi mengenai pembukaan dan pendaftaran CPNS tahun 2018. Kabar yang beredar di masyarakat kami pastikan hoaks," ujar Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Herman Suryatman di Jakarta, Minggu (24/6/2018).

Dia menjelaskan, pada tahun ini memang ada rencana penerimaan CPNS, terutama untuk formasi guru, tenaga kesehatan, serta formasi spesifik lainnya yang membidik Nawacita dan sesuai dengan core business instansi. Namun, rencana tersebut masih terus digodok.

"Semua masih dalam proses. Sampai saat ini usulan formasi yang disampaikan oleh instansi melalui e-formasi masih dalam tahap validasi," kata dia.

Informasi yang beredar di berbagai media sosial, ucap Herman, menyebutkan seolah-olah pemerintah akan membuka pendaftaran CPNS pada Juli 2018. Bahkan, hingga disebutkan kriteria yang diperlukan, susunan formasi, dokumen yang dibutuhkan, alur pendaftaran, dan kuota penerimaan CPNS.

Untuk itu, masyarakat diminta agar waspada dan berhati-hati dengan berbagai informasi simpang siur yang beredar, tapi tidak jelas sumbernya.

"Semua informasi resmi terkait kebijakan pendayagunaan aparatur negara, termasuk rencana penerimaan CPNS tahun 2018, akan kami sampaikan melalui website menpan.go.id," kata dia.‎

Bakal Dibuka Juli, Penerimaan CPNS 2018 Tawarkan 220 Ribu Posisi

Ilustrasi tes CPNS (4)
Ilustrasi tes CPNS

Pemerintah bakal membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018. Kemungkinan besar penerimaan CPNS 2018 dibuka Juli 2018.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Herman Suryatman menjelaskan, saat ini Kementerian PANRB masih dalam proses validasi jumlah formasi CPNS 2018. Oleh sebab itu, ia belum bisa menyebutkan berapa kebutuhan untuk penerimaan tahun ini.

Namun sebagai gambaran, ia menyebutkan bahwa jumlah PNS yang pensiun sekitar 220 ribu orang. Oleh sebab itu, kemungkinan besar jumlah formasi untuk penerimaan 2018 ini juga di kisaran angka tersebut.

"Untuk jumlah formasi kita tunggu penetapan dari Menteri PANRB Asman Asbur, yang jelas skemanya zero atau negative growth," jelas dia kepada Liputan6.com, Minggu (23/6/2018).

Posisi Prioritas

Sementara mengutip laman Kementerian PANRB, Menteri PANRB Asman Abnur mengatakan, lowongan terbesar formasi CPNS tahun 2018 akan difokuskan untuk jabatan-jabatan teknis dan spesialis. Langkah ini guna mendukung pembangunan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.

Rekrutmen CPNS akan diprioritaskan untuk tenaga pendidikan dan kesehatan, tenaga pendukung pembangunan infrastruktur, poros maritim, ketahanan energi, serta ketahanan pangan.

“Kita memerlukan spesialisasi keahlian, sehingga perencanaan dan usulan ASN baru harus difokuskan pada jabatan-jabatan spesifik sesuai core business instansi, arah pembangunan nasional/daerah, dan sasaran nawacita, sehingga dapat meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional,” ujarnya.

Saat ini jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Nasional adalah 4,3 juta lebih, dengan proporsi terbesar selain guru adalah tenaga pelaksana/administrasi, sebesar 1,6 juta atau sekitar 38 persen.

Untuk mendukung terciptanya birokrasi berkelas dunia tahun 2024, pemerintah menyelenggarakan program strategis yang dimulai dari perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi, hingga reformasi kesejahteraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya