Pembayaran Pembebasan Tanah Bendungan Paselloreng Harus Selesai Oktober

Bendungan Paselloreng adalah salah satu dari delapan bendungan yang direncanakan selesai 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jul 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 13:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Presiden Jokowi tinjau pembangunan bendungan di Sulawesi Selatan (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Wajo - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau proyek pembangunan Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Rombongan tiba di lokasi sekitar 10.30 WITA dari rencana awal 10.00 WITA. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan, Bendungan Paselloreng merupakan sebuah bendungan besar yang dibangun di atas lahan milik pemerintah dan masyarakat.

"Ini adalah  bendungan yang sangat besar, ada 365 Ha tanah milik negara. Ditambah dengan pembebasan lahan 1.800 Ha milik masyarakat," ucap dia di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).

Dia juga menyampaikan, pengerjaan bendungan kini sudah tidak terkendala pembebasan lahan meskipun proses pembayarannya belum tuntas.

"Untuk pembebasan tanah saat ini tinggal pembayaran. Sekarang yang mundur tinggal pembayaran, kalau untuk masyarakat sudah oke," ujar dia.

Adapun ia menargetkan, pada Oktober 2018 mendatang proses pembayaran dan segala hal lainnya harus tuntas. Bendungan Paselloreng sendiri merupakan sebuah waduk yang didesain dengan daya tampung maksimal sebesar 138 juta m3, serta luas genangan 169 km2.

Secara fungsi, waduk nantinya mampu memberikan suplai air ke area persawahan di sekitar hingga seluas 7 ribu Ha. Diharapkan, tempat ini juga bisa dijadikan air baku dan memberikan sumber listrik untuk masyarakat sebesar 2,5 Mega Watt (MW).

Jokowi melanjutkan, Bendungan Paselloreng adalah salah satu dari delapan bendungan yang direncanakan selesai 2018. Pembangunan waduk ini dimaksudkan demi mencapai program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah di bawah komando Presiden Jokowi.

"Ini arahnya untuk swasembada pangan. 49 bendungan yang kita bangun arahnya untuk menyiapkan air, irigasi, pertanian, dan larinya nanti akan ke swasembada pangan kita," pungkas dia.

 

Pembangunan Bendungan Gondang Selesai pada 2018

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan Bendungan Gondang (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan, sembilan bendungan yang telah dibangun sejak 2015 akan segera rampung pada 2018.

Kesembilan bendungan tersebut adalah Bendungan Rotiklot di NTT; Bendungan Tanju, Mila, Bintang Bano di NTB; Bendungan Gondang dan Logung di Jawa Tengah; Bendungan Sei Gong di Batam; Bendungan Sindang Heula di Banten; serta Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, selama periode 2015-2019, ditargetkan 65 bendungan selesai dibangun. Sebanyak 49 di antaranya merupakan bendungan baru, dan 16 lain adalah bendungan lanjutan.

"Pembangunan bendungan, embung dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan yang merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla," ucap dia dalam keterangan tertulis, Kamis 28 Juni 2018.

Salah satu bendungan yang diperkirakan selesai pada akhir tahun ini ialah Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Bendungan dengan daya tampung 9,15 juta m3 ini kemajuan pembangunannya sekarang telah mencapai 82,55 persen. 

Bendungan Gondang yang dibangun sejak 2014 tersebut akan mengairi irigasi seluas 4.680 hektare. Sebagian besar akan mengairi lahan pertanian di Kabupaten Sragen dan lainnya akan mengalir ke Kabupaten Karanganyar. 

"Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, nantinya akan bisa 2-3 kali," kata Basuki.

Manfaat lain adalah menjadi sumber air baku dengan debit 200 liter per detik bagi 200 ribu jiwa, pengendali banjir, pembangkit listrik mikrohidro 0,2 MW, destinasi wisata dan menjadi kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda. Adapun Bendungan Gondang dibangun dengan biaya Rp 657 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya Tbk.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya