Mentan Ajak Iran Berinvestasi di Sektor Pertanian RI

Pada kunjungan ini, Dubes Iran juga berjanji akan mendorong pengusaha-pengusaha Iran untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Jul 2018, 15:10 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 15:10 WIB
Mentan Amran Sulaiman (Dok Foto: Liputan6.com/Andri Arnold)
Mentan Amran Sulaiman (Dok Foto: Liputan6.com/Andri Arnold)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menerima kunjungan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Valoillah Mohammadi di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Amran ‎mengajak Iran untuk berinvestasi dan melakukan kerjasama ekspor impor komoditi pangan.

"Saya ajak investasi di Indonesia, kita bicarakan bagaimana share modalnya," ujar Amran di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Sedangkan Iran, lanjut Amran, menawarkan gandum miliknya untuk diekspor ke Indonesia. Iran menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan gandum asal Australia.

"Mereka menawarkan juga Gandum dengan harga yang kompetitif dibanding Australia. Sementara kita tawarkan sapi, gula, jagung. Juga edukasi Water management dalam hal budidaya gandum," ‎kata dia.

Sementara itu, Valoillah Mohammadi menerangkan kerjasama di bidang pertanian dengan Indonesia menjadi penting dan sangat strategis. Pasalnya Indonesia memiliki komoditas pangan yang beraneka ragam.

"Kami menjalani industri gandum yang cukup besar, Indonesia juga memiliki komoditi yang beraneka ragam. Sehingga akan diperlukan kerjasama yang baik." kata dia.

Pada kunjungan ini, Dubes Iran juga berjanji akan mendorong pengusaha-pengusaha Iran untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Ini sejalan dengan program Kementan guna meningkatkan investasi di sektor pertanian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diminati Turis Asing, Kementan Dorong Pengembangan Wisata Agro

Agrowisata Stroberi
Gunung Bromo tidak hanya menyajikan wisata alam eksotik, tapi juga menyimpan wisata agro berupa kebun stroberi. Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tidak hanya menangani aspek produksi (on farm), maupun hulu-hilir dalam pengembangan komoditas hortikultura. Akan tetapi, aspek komersial melalui wisata minat khusus yang dikemas dalam bentuk wisata agro dan wisata edukasi terus dikembangkan di berbagai daerah sentra produksi.

Menurut Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, salah satu wisata agro dan edukasi berbasis hortikultura ada kawasan wisata puncak Bogor dengan menyajikan wisata agro kebun buah, wisata tanaman hias dan tanam bunga. Di wilayah Lembang Bandung juga banyak berkembang usaha wisata agro. Di Batu Malang ada wisata agro komoditas apel, jeruk dan lainnya. Begitu pun di Sleman ada wisata agro salah pondoh, sayuran, buah organik dan lainnya.

Suwandi menegaskan wisata agro ini menarik pengunjung dalam negeri, juga diminati wisatawan dari berbagai negara. Ini sinergi dengan wisata desa dengan pengenalan produk produk pertanian unggulan lokal di desa desa.

“Banyak turis dari berbagai negara ke Sleman untuk berwisata minat khusus sebagai diversifikasi daru paket paket wisata di Yogyakarta. Mereka datang diantaranya untuk belajar usaha kebun buah organik,” demikian diungkapkan Suwandi di Jakarta, Minggu (1/7/2018).

“Wisata agro berbasis hortikultura ini menjadi salah satu upaya edukasi minat generasi muda pada pertanian dan terpenting ajang kontak bisnis serta wadah promosi efektif produk unggulan lokal. Ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk diversifikasi usaha, meningkatkan nilai tambah, pendapatan serta kesejahteraan petani,” sambung Suwandi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya