Kapal Transformer Bakal Bersihkan Sampah Waduk di Jakarta

Kapal pembersih sampah yang diberi nama Transformer dan Transformer 2 ini merupakan kapal yang diproduksi oleh IPC.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Jul 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 10:30 WIB
Waduk Sunter
Petugas menggunakan alat berat mengeruk endapan lumpur di Danau Sunter, Jakarta. Rabu (20/12). Pengerukan dilakukan sebagai langkah antisipasi banjir seiring datangnya musim hujan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memberikan dua unit kapal pembersih sampah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini sebagai bagian dari program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Pemberian bantuan ini ditandai dengan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Direktur SDM dan Hukum IPC, Rizal Ariansyah kepada Kepala Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta, Achmad Firdaus yang dilaksanakan di Gedung Dinas Teknis Badan Pengelola Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan IPC untuk menangani pembersihan dan pengangkutan sampah yang ada di areal danau maupun waduk," kata Direktur SDM dan Hukum, Rizal Ariansyah, Kamis (5/7/2018).

Kapal pembersih sampah tersebut akan dialokasikan untuk mendukung kebersihan di Waduk Sunter Utara (Cincin) Kelurahan Papanggo dan Waduk Pluit di Wilayah Kelurahan Pluit dan Kelurahan Penjaringan.

Rizal menuturkan, kebersihan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dari sebuah lingkungan. Prinsipnya IPC siap membantu pelaksanaan program kebersihan di lingkungan DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara.

"Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami terhadap lingkungan sekitar perusahaan kami beroperasi," kata dia.

Kapal pembersih sampah yang diberi nama Transformer dan Transformer 2 ini merupakan kapal yang diproduksi oleh IPC. Kapal pembersih sampah itu didesain khusus oleh IPC untuk dapat melakukan pembersihan perairan dengan draft dangkal. Kapal pembersih sampah ini juga telah melalui tahapan klasifikasi kapal dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). 

Selain itu, IPC juga memberikan training dan familisasi kepada empat orang Anak Buah Kapal (ABK) untuk mengoperasikan kapal pembersih sampah tersebut. IPC juga akan melakukan perawatan dan pemeliharaan kapal selama satu tahun serta akan mengurus pembuatan Grosse Akte kapal tersebut.

"Kapal senilai total Rp 6,6 miliar ini merupakan Automatic River Cleaning Boat yang penggunaannya untuk membersihkan sampah khusus di area," pungkas Rizal. (Yas)

 

Volume Sampah Jakarta Turun Tajam Saat Lebaran

Tong Sampah Jerman
Tong sampah asal Jerman terlihat di kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (5/6). Tong sampah asal Jerman tersebut berkapasitas 660 liter dengan total anggaran Rp 9,6 miliar untuk 2.600 tempat sampah. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatat volume sampah rumah tangga di Ibu Kota turun selama perayaan Idul Fitri. Pada H-1 Lebaran, sampah yang dikirim ke TPST Bantar Gebang mencapai 7.781 ton.

Sementara di hari pertama dan H+1 Lebaran, jumlah volume sampah masing-masing turun menjadi 1.286 ton dan 2.060 ton.

"Jadi memang mengalami penurunan tonase sampah yang signifikan saat Lebaran," ujar Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Isnawa Adji. Demikian dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Beritajakarta.com, Selasa 19 Juni 2018.

Meski demikian, ia mengatakan, pada tahun ini terjadi perubahan pola volume sampah. Jika pada tahun sebelumnya, volume sampah menurun saat cuti bersama, tahun ini volume sampah masih tinggi di H-1 Lebaran.

"Hal ini terjadi karena kami telah menginstruksikan para sopir truk sampah untuk mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di semua wilayah menjelang hari raya," ungkapnya.

Menurut Isnawa, strategi tersebut dilakukan agar TPS di tiap wilayah dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal saat libur hari H dan H+1 Lebaran. Selain itu juga agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman dan tak berbau menyengat.

"Sampah jika lebih dari tiga hari didiamkan di TPS itu akan jadi membusuk. Kita menghindari itu," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya