Liputan6.com, Jakarta - Sentimen perang dagang tidak mempengaruhi ekspor Indonesia ke China. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan kontrak pembelian produk kelapa sawit dan turunannya untuk setahun ke depan antara eksportir dari Indonesia dan importir dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan, total kontrak pembelian yang ditandatangani sebesar 1,21 juta ton atau setara dengan USD 726 juta.
Kontrak tersebut dilakukan oleh beberapa perusahaan Indonesia dan China antara lain PT Wilmar Nabati Indonesia, Cofco China, Yihai and Kerry Investment Co. Ltd., dan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Sekitar 1 juta ton hasil dari kontrak pembelian kelapa sawit dan turunannya ini berasal dari perkebunan sawit di Sumatera," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Djauhari menyampaikan, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar dunia saat ini. Kelapa sawit terus memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kebutuhan dan permintaan kelapa sawit yang semakin meningkat dari China, dapat dipenuhi Indonesia. Sehingga pengusaha China dapat mempercayai kemampuan akan kualitas dan kuantitas produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya," kata dia.
Gencar Promosi Produk Kelapa Sawit
President China Chamber of Commerce of Import and Export of Foodstuffs, Native, Produce and Animal by Products (CFNA), Bian Zhen Hu mengungkapkan, promosi mengenai produk kelapa sawit harus tetap dipertahankan agar memiliki reputasi yang baik dan dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat di Tiongkok.
"CFNA bersedia menjembatani para pengusaha kedua belah pihak untuk meningkatkan perdagangan kelapa sawit kedua negara," ungkap dia.
Sementara itu, Director General of Department of Asian Affairs, Ministry of Commerce People’s Republic of China, Peng Gang menjelaskan, perdagangan Indonesia dengan China terus meningkat. China juga akan terus membuka pasarnya selebar-lebarnya kepada Indonesia dan dunia, bukan menutup pasar mereka dari produk impor.
Permintaan kelapa sawit Indonesia di China terus meningkat. Impor kelapa sawit Indonesia oleh China pada 2017 mencapai USD 2,21 miliar, sedangkan impor pada 2016 sebesar USD 1,67 miliar.
"Ini menempatkan Indonesia sebagai importir kelapa sawit nomor satu bagi China. Nilai tersebut diyakini berpeluang untuk terus meningkat mengingat permintaan industri dan masyarakat China akan kelapa sawit dan produk turunannya yang terus bertumbuh," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement