BEI Siapkan Papan Akselerasi untuk UMKM yang Ingin IPO

Papan akselerasi ini bisa juga digunakan untuk calon emiten UMKM.

oleh Bawono Yadika diperbarui 18 Jul 2018, 22:26 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 22:26 WIB
(Foto:Liputan6.com/Bawono Y)
Tiga emiten kompak catatkan saham perdana di BEI pada Kamis (12/7/2018) (Foto:Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan akan membuka satu papan akselerasi bagi emiten. Sebelumnya, BEI telah memiliki papan utama dan juga papan pengembangan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono Widodo menyatakan, papan ini nantinya bisa digunakan bagi calon emiten yang masih dalam proses perkembangan dan ingin mencatatkan sahamnya di bursa.

"Berbasis resources, kaya pertambangan atau pertambangan. Dan diperuntukan bagi calon emiten yang masih dalam proses pengembangan dan belum mencatatkan pendapatan bisa mencatatkan diri di BEI," tuturnya di Gedung BEI, Rabu (18/7/2018).

Laksono juga menambahkan bahwa manajemen BEI sudah mengajukan hal ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami sudah ajukan ke OJK, nanti tinggal persetujuan dari OJK saja" ujarnya.

Selanjutnya, Laksono juga menjelaskan papan akselerasi ini bisa digunakan untuk calon emiten dari Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Bisa akomodasi UMKM, untuk mencatatkan diri apalagi yang belum bisa mencatatkan laba namun intangible asset dan tangible asset-nya ini berpotensi besar," tandas dia.

BEI Incar Pertumbuhan Investor 15 Persen

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, manajemen BEI periode 2018-2021 akan melanjutkan serta mengembangkan program literasi pasar yang digagas jajaran direksi sebelumnya. BEI telah sosialisasi program Yuk Nabung Saham pada periode 2015-2018.

Lewat program tersebut, ditargetkan dapat meningkatkan jumlah investor dan investasi baru sebesar 15-20 persen. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menegaskan, pihaknya akan melanjutkan berbagai program bagus yang telah digagas oleh jajaran direksi sebelumnya, serta menyempurnakannya dengan melihat potensi pasar.

"Kita lanjutkan yang bagus, kita coba lakukan penyempurnaan dengan melihat potensi pasar dan lokasinya. Jadi tidak semua daerah mungkin kita lakukan dengan cara yang sama," ujar dia di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Dengan begitu, ia melanjutkan, investor bisa tumbuh hingga 15 persen. Kemudian jumlah investasi meningkat 20 persen. Menurut catatan BEI, jumlah investor pasar modal sejauh ini telah mencapai 1,12 juta single investor identifikasinya (SID). Adapun optimalisasi fungsi pengembangan wilayah dan jangkauan BEI hingga akhir 2017, telah mencakup 324 galeri investasi, 29 kantor perwakilan dan 6 pusat informasi Go Public.

BEI akan lebih memilih untuk melakukan literasi edukasi terkait pasar modal kepada masyarakat. BEI memiliki dua tujuan utama dalam memperkenalkan kegiatan transaksi pasar modal.

"Pertama adalah literasi edukasi, yang mana itu memang menyasar target yang lebih luas, termasuk mahasiswa di dalamnya," ujar dia.

"Tapi untuk program-program yang mengarah langsung kepada inklusi, investor warung yang aktif, kemudian enggament terhadap investor yang selama ini sudah ada dan ingin mendapatkan alternatif produk lainnya, itu lebih tepat bukan di areanya mahasiswa tadi," tambah dia

Dia menyebutkan, secara target jumlah penarikan investor baru dari program Yuk Nabung Saham, angkanya kurang lebih akan sama yakni sekitar 7 ribu orang. Namun, ia menekankan, bakal lebih peduli dengan bentuk dan cara penerapan kampanye tersebut.

"Jadi nanti setiap kegiatan akan betul-betul selektif, kemudian targetnya betul-betul menyasar peta potensi yang sudah kita miliki. Jadi jumlah kemungkinan tidak akan begitu banyak berubah, bisa jadi berkurang, karena tadi kita melihat tujuan investor itu bertransaksi," pungkas dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya