3 BUMN Sinergi Bangun Kawasan Wisata Pantai Ujung Genteng Sukabumi

Di lokasi ini, Menteri BUMN Rini meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan kondisi MCK yang kondisinya masih membutuhkan perbaikan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2018, 12:00 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Ujung Genteng, Sukabumi. Dok Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Ujung Genteng, Sukabumi. Dok Kementerian BUMN.
Liputan6.com, Jakarta
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sukabumi bagian selatan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno turut mengunjungi kawasan wisata Pantai Ujung Genteng di Sukabumi, Jawa Barat.
 
Di lokasi ini, Rini meninjau Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan kondisi MCK yang kondisinya masih membutuhkan perbaikan.
 
"Ternyata Ujung Genteng ini kawasan wisatanya belum ada MCK yang layak. Lalu ada TPI yang cukup bagus dan rapi tapi mereka mengeluhkan selokannya ingin diperbaiki karena seringkali banjir. Untuk itu kami bersama Bank Mandiri, BRI dan Jasindo ke sini untuk menyalurkan bantuan," kata Rini dalam keterangannya, Jumat (10/8/2018).
 
 
Pada kesempatan ini, Bank Mandiri membantu revitalisasi dan branding TPI senilai Rp 150 juta, serta bantuan pembangunan instagrammable area di lokasi wisata Ujung Genteng senilai Rp 150 juta.
 
Tak hanya itu, BRI juga turut membantu pembangunan MCK di area Pantai senilai Rp 50 juta. Terakhir, Jasindo memberikan bantuan satu unit kapal nelayan  senilai Rp 100 juta.
 
Rini berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan daya tarik kawasan wisata Ujung Genteng sekaligus meningkatkan produktivitas nelayan setempat. 
 
Ke depan, Rini pun akan mendorong BUMN untuk lebih aktif lagi dalam pemberdayaan jangka panjang  masyarakat Ujung Genteng dan sekitarnya.
 
"Saya melihat mungkin bisa meningkatkan kesejahterahan nelayan di sini dengan membantu kampung nelayan. Mungkin bisa dibantu oleh bank Mandiri dan bersinergi dengan BUMN lain. Kami akan jajaki kemungkinannya, karena tujuannya bagaimana BUMN bisa meningkatkan kehidupan masyarakat," ungkap Rini.
 
Turut hadir mendampingi Menteri Rini seperti Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Staf Khusus V Parman Nataatmadja, Staf Khusus III Wianda Pusponegoro, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Utama PTPN III Holding Dolly Pulungan dan sejumlah direksi dari Mandiri, Pertamina, BRI, Jasindo, Telkom dan Telkomsel.
 
 

Menteri Rini Ingin Petani Sukabumi Penggarap Lahan BUMN Sejahtera

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi bagian Selatan. (Dok Kementerian BUMN)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi bagian Selatan. (Dok Kementerian BUMN)

Dalam kunjungan kerjanya ke Sukabumi bagian Selatan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali mendorong peran perusahaan negara dalam pemberdayaan petani setempat. Dengan begitu, Rini berharap kesejahteraan hidup para petani bisa semakin meningkat.

Hal itu diungkapkan Rini usai menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kerja sama penggunaan lahan antara PT Perkebunan Nusantara VIII dengan tiga kelompok tani di Cikaso, Sukabumi pada Kamis ini.

"Saya apresiasi kerja sama antara masyarakat dengan BUMN perkebunan ini. Beberapa bulan lagi saya akan kembali untuk cek langsung hasil cocok tanamnya," kata Rini dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/8/2018).

Tiga kelompok tani dimaksud yakni Yayasan Ngarumpat Lembut (Ngalem), Kelompok Tani Blok Cayur, dan Kelompok Petani Cikaso Jaya. Ketiganya akan mendapatkan akses penggunaan lahan secara gratis di perkebunan Cikaso milik PTPN VIII.

PTPN VIII, Yayasan Ngalem dan Kelompok Tani Blok Cayur akan bekerjasama di kebun Bagjanegara untuk menanam Nilam. Selain itu, mereka pun akan bersinergi untuk melakukan pelatihan dan konservasi di daerah Kebun Bagjanegara. Sementara dengan Petani Cikaso Jaya, PTPN VIII akan bersinergi menanam Palawija dan Kayu.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk memudahkan akses lahan bercocok tanam bagi petani sekitar perkebunan milik PTPN VIII.

"PTPN VIII menyediakan lahan dan bibit untuk dikelola kelompok tani tersebut. Diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar," ujar Rini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya