Trump Kritik The Fed Bikin Harga Emas Melonjak

Harga emas menguat ke level tertinggi dalam satu minggu seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Agu 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2018, 06:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat ke level tertinggi dalam satu minggu seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

Hal itu terjadi usai Presiden AS Donald Trump kritik the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang menaikkan suku bunga acuan.

Dolar AS melemah biasanya mendorong harga logam. Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke posisi USD 1.194,12 usai sentuh posisi USD 1.196,27 pada awal perdagangan, dan posisi itu level tertinggi sejak 14 Agustus.

Sementara itu, harga emas untuk pengiriman Desember naik USD 5,4 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.200 per ounce.

"Mungkin ini terutama disebabkan oleh dolar AS yang terdepresiasi secara signifikan usai Presiden AS Trump mengecam keras kebijakan moneter the Federal Reserve AS," tulis analis Commerzbank, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (22/8/2018).

Dalam wawancara dengan Reuters, Trump menuturkan, bank sentral AS harus berbuat lebih banyak untuk membantunya meningkatkan perekonomian.

Trump mendobrak kebiasaan yang sebenarnya Presiden AS jarang kritik bank sentral AS. Sebelumnya ia pernah kritik bank sentral AS pada Juli seiring pengetatan kebijakan moneter.

Analis Julius Baer, Carsten Menke menuturkan, komentar Trump membantu kenaikan harga emas. Akan tetapi tdak berarti ubah kebijakan moneter di AS.

"Pada akhirnya apa yang menentukan prospek kebijakan moneter AS adalah kesehatan ekonomi AS," ujar dia.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 

Investor Antisipasi Risalah Hasil Pertemuan Bank Sentral AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan biaya peluang pegang logam.

Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga dua kali pada 2018, dan menargetkan dua lagi kenaikan. Namun, pimpinan the Federal Reserve atau bank sentral Atlanta, Raphael Bostic mempertahankan harapannya untuk menaikkan suku bunga lagi pada 2018.

Sementara itu, bank sentral Rusia terus meningkatkan kepemilikan emasnya pada Juli dan mengambil keuntungan dari harga emas yang rendah.

Adapun investor antisipasi rilis risalah pertemuan kebijakan pada Agustus dan symposium tahunan bank di Jackson Hole, Wyoming.

Pasar juga fokus terhadap pertemuan perdagangan AS-China pada pekan ini. Akan tetapi, Trump mengatakan tidak terlalu berharap banyak kemajuan dari pembicaraan dengan Beijing.

Harga logam lainnya yaitu harga platinum naik 0,3 persen ke posisi USD 796 per ounce. Harga perak di pasar spot menguat 0,4 persen ke posisi USD 14,77 per ounce, dan harga palladium menanjak 0,5 persen ke posisi USD 915,10.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya