RI Genjot Ekspor Perikanan ke Jepang

Indonesia kembali ikut serta dalam ajang Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Agu 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2018, 08:45 WIB
KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan laut di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). Untuk mendorong ekspor komoditas perikanan KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terus meningkatkan ekspor produk perikanan ke Jepang. Salah satunya dengan kembali ikut serta dalam ajang Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) 2018 di Tokyo Big Sight, Jepang. 

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, Indonesia akan memanfaatkan peluang pasar Jepang yang masih terbuka dengan memperbaiki suplai di dalam negeri dalam kaitannya dengan logistik dan mutu produk.

"Ini kedua kalinya ikut JISTE, dan ini peluang besar kita memanfaatkan pasar di Jepang," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Dia menuturkan, Jepang merupakan mitra dagang yang penting sebagai negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia setelah AS dengan nilai US$ 672,44 juta atau 14,86 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia di 2017. 

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang yaitu udang dengan nilai ekspor USD 347,95 juta, tuna cakalang dan tongkol USD 141,58 juta, rajungan, kepiting USD 28,52 juta, dan cumi-sotong-gurita USD 8,45 juta.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Hadirkan Delapan Eksportir

KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Sejumlah ikan hasil tangkapan laut dikumpulkan dalam wadah di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). KKP terus mengupayakan peningkatan ekspor komoditas perikanan hasil tangkapan dari nelayan tradisional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

JISTE merupakan pameran seafood terbesar di Jepang diikuti oleh 822 exhibitor berasal dari 20 negara dengan sekitar 1.400 booth.

Pameran ini dihadiri oleh industri ritel, food services, trading, wholesaler, distributor dan food processing dari seluruh wilayah Jepang dan sekitarnya.

‎Dalam JISTE, Indonesia mengikutsertakan delapan eksportir yang bergabung dalam Paviliun Indonesia seluas 80 m2 di East Hall 5,6 Booth Nomor B-66 .

Paviliun Indonesia menampilkan masakan produk unggulan udang putih (Penaeus merguiensis) dan dilakukan perbandingan uji rasa oleh pengunjung dengan produk udang windu (Penaeus monodon) dan udang vanname (Litopenaeus vannamei). 

"Upaya ini bertujuan untuk mengenalkan udang putih yang sedang dikembangkan Indonesia untuk membuka peluang baru dalam mengisi pasar udang internasional," kata Rifky.

Di sela-sela acara pameran juga dilaksanakan penandatanganan kontrak penjualan antara PT Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dengan buyers Jepang. 

Penandatanganan kontrak antara  PT Perinus  dilakukan dengan 2 buyers baru yaitu Kenndo Management Co. Ltd., dan Food Trading Industry Japan Co. Ltd. dengan nilai kontrak sebesar USD 21,75 juta untuk suplai 1.500 ton fresh tuna per tahun. 

Selain itu juga pembaharuan kontrak penjualan dengan Ajirushi Company senilai USD 11,25 juta untuk suplai 1.500 ton produk frozen octopus per tahun. 

Sementara itu, Perum Perikanan Indonesia (Perindo) menandatangani kontrak penjualan denganbuyers baru yaitu dengan Mushasi Co. Ltd. dengan nilai kontrak USD 3,30 juta untuk suplai 600 ton produk frozen tuna loin skinless.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya