Bandara Kulon Progo Ditargetkan Beroperasi Maret 2019

Saat ini perkembangan pembangunan Bandara Kulon Progo baru sekitar 15 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Agu 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2018, 16:00 WIB
Bandara Kulon Progo
Bandara Kulon Progo siap sambut wisatawan mancanegara terutama dari Timur Tengah (Foto: Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport bisa beroperasi pada Maret 2019. Keberadaan bandara ini diharapkan mampu menggenjot peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Borobudur dan sekitarnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini perkembangan pembangunan bandara tersebut baru sekitar 15 persen. Namun diyakini bandara tersebut bisa beroperasi pada tahun depan.

"(Progress) Saya enggak tahu persis ya kira 10 persen sampai 15 persen, tapi kan (pembebasan) lahan sudah selesai semua," ujar dia di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).

Budi meyakini keberadaan bandara ini bisa menambah jumlah wisman ke Borobudur dan sekitarnya hingga 1 juta kunjungan per tahun.

"Kita ingin menyongsong turis (wisman) ke 20 juta (di 2019). Yogyakarta salah satu kantong yang diharapkan menampung kegiatan turis itu. kalau Jogja bisa menampung secepatnya, tahun depan itu 20 juta enggak susah kita lakukan," lanjut dia.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, meski telah terkenal di luar negeri, namun kontribusi wisman yang datang langsung ke Bodobudur sekitarnya masih terhitung kecil, yaitu hanya 1 persen.

Sebab kebanyakan wisman yang berkunjung ke candi tersebut biasanya ke Bali atau Jakarta terlebih dulu."Untuk Yogyakarta, itu kontribusi 1 persen yang direct flight," kata dia.

Padaha, kata dia, Indonesia memiliki culture dan nature salah satu terbaik di dunia. Tapi wisman yang ke Borobudur hanya 250 ribu. Sedangkan wisman di Angkor Wat (Kamboja) itu 25 juta, jadi 10 kali lipat," kata dia.

Menurut Arief rendahnya tingkat kunjungan wisman ke Borobudur lantaran kapasitas bandara Adisucipto yang terbatas. Maka dengan beroperasinya Bandara Kulon Progo di 2019 diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan berkali-kali lipat ke Borobudur dan sekitarnya.

"Bandara yang ada tidak bisa menampung wisman. Tapi dengan New Yogyakarta ini di 2019 bisa 450 ribu (tambahan wisman), ke depannya mungkin bisa 2 juta," tandas dia.

 

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Tol Yogyakarta-Solo Bakal Tersambung Akses ke Bandara Kulon Progo

Relokasi Warga di Lokasi Bandara Kulon Progo
Warga terdampak bandara baru Kulonprogo enggan pindah ke lokasi relokasi. (Liputan6.com/ Yanuar H)

Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni pembangunan Tol Yogyakarta-Solo sepanjang 40,49 km akan tersambung dengan jalan akses menuju Bandara International Yogyakarta yang berlokasi di Kulon Progo atau disebut bandara kulon progo.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan diri sebagai pemrakarsa dengan porsi sebesar 40 persen.

Untuk porsi sisa, dia melanjutkan, Adhi Karya bermitra dengan dua pihak swasta yakni Gama Grup dan DDT.

"Kita sudah mengajukan sebagai pemrakarsa. Kami join dengan swasta, porsi Adhi 40 persen. Partner ada Gama Grup, DDT. Pemerintah juga sedang mendorong swasta masuk ke tol," terangnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Menurut data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Pemerintah (KPPIP), pembangunan tol akan menghabiskan biaya Rp 16,01 triliun. Namun, Budi menyebutkan, ongkos pembangunan kini bertambah Rp 3 triliun.

"Investasi sekitar Rp 19 triliun, di luar tanah. Itu sampai Kulon Progo, akses bandara nantinya. Ada elevated itu 15 km. Makanya agak mahal, tiga kali lipat dari biasa," tutur dia.

Demi menambal nominal yang membengkak tersebut, dia menambahkan, pihak swasta akan turut dilibatkan dalam pengerjaan proyek Tol Yogyakarta-Solo, agar pembangunan fisiknya mulai bisa dilakukan pada 2019.

"Lelang segera, mudah-mudahan tahun ini. Feasibility study sudah kami ajukan, jadi tahun depan bisa langsung fisik," ujar dia.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya