Mendag Sebut Stok Beras Cukup hingga 2019

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok beras aman hingga April 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2018, 11:35 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 11:35 WIB
Bulog menjamin cadangan beras medium di gudang masih aman. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Bulog menjamin cadangan beras medium di gudang masih aman. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan stok beras aman hingga April 2019. Hal ini dukung oleh penyerapan dalam negeri dan impor yang izinnya mencapai dua juta ton pada 2018.

Dia mengungkapkan, hingga Agustus. 2018 total impor beras yang telah direalisasikan oleh Perum Bulog‎ sebesar 1.160.87 ton. Rinciannya, Januari-Maret sebanyak 277.493 ton, April sebanyak 132.931 ton, Mei-Agustus 750.663 ton.

"(Izin impor total) 2 juta ton sampai Oktober. Sudah 2 kali perpanjangan izin oleh Bulog," ujar dia di SCTV Tower, Jakarta, seperti ditulis Kamis (13/9/2018).

Enggartiasto menyatakan, pasokan besar dari Bulog saja sebenarnya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh sebab itu perlu dukungan dari pihak swasta untuk menyalurkan beras ke masyarakat.

"Kebutuhan konsumsi beras 2,5 juta ton per bulan. Bulog tidak bisa 100 persen, karena itu harus dari pasar juga.‎ Di Rakor Menko putuskan ini. Harus disalurkan 13.500 ton per hari kepada pedagang beras di pasar," ujar dia.

Meski demikian, Enggartiasto optimistis jika kebutuhan beras masih akan mencukupi hingga April 2019. Sebab, selain mengandalkan hasil panen petani, pemerintah telah membuka keran impor sebagai antisipasi kesediaan stok.

"Sampai April 2019 kita harapkan cukup. Diharapkan panen (petani) di Maret (2019), sehingga sampai Lebaran aman," kata dia.

 

 

Mendag: Impor Beras untuk Kendalikan Inflasi

20151112-Beras Vietnam-Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta
Tumpukan karung beras asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). Beras impor sebanyak 27 ribu ton tersebut direncanakan pemerintah untuk menjaga kestabilan persediaan beras nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskaskan bahwa keputusan izin impor beras yang dikeluarkan untuk Perum Bulog bukan sebagai kekhawatiran pemerintah terhadap situasi politik. Mengingat, pada 2019 mendatang Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden (pilpres).

"(Ada kekhawatiran jelang pemilu?) Loh kita bukan hanya semata mata bicara pemilu," kata Enggartiasto saat ditemui di Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.

Enggartiasto menyebut, keputusan izin impor ini melainkan untuk menekan dan mengendalikan harga beras di pasaran. Dengan begitu, diharapkan inflasi yang ditargetkan pemerintah pada akhir tahun dapat tercapai.

"Kita bicara Inflasi kita bicara harga yang naik kan tidak mungkin kita biarkan. Bulan apapun tidak akan mungkin kita biarkan, karena kita akan tetap menjaga inflasi 3,5 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Jokowi-JK kembali mengeluarkan izin impor beras bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 1 juta ton di pertengahan tahun ini.

Izin impor ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pemerintah secara berturut-turut memberikan izin impor beras sebesar 500 ribu sebanyak dua kali kepada Bulog.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya