Liputan6.com, Jakarta - PT Surveyor Indonesia (Persero) (PTSI) memiliki misi bisa memperkuat bisnis berbasis digitalnya pada 2019. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi perusahaan dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Salah satunya, PTSI akan membuat suatu produk berupa aplikasi yang bisa digunakan untuk sinkronisasi data lintas perusahaan atau lembaga pemerintahan.
"Di Indonesia kesulitan soal data ini, data BPS dan Kementerian saja tidak ada kesesuaian. Itu satu peluang bagi kami untuk masuk," kata Direktur Utama PTSI Dian M Noer di kantornya, Jumat (19/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Alasan Dian masuk ke pasar ini, karena saat ini belum ada perusahaan yang memiliki kemampuan dalam sinkronisasi data tersebut. Bahkan, manajemen perusahaan menetapkan tranformasi yang dilakukan saat ini menuju Surveyor Indonesia 3.0.
Dian menyadari, untuk memperkuat layanan digital ini membutuhkan usaha yang tidak mudah. Demi memperkuat layanan jasa berbasis digital ini, PTSI juga tengah melakukan investasi Sumber Daya Manusia (SDM). Program pendidikan fast track tengah dilakukan untuk mendidik para SDM yang dimilikinya.
"Pertengahan tahun ini kita sudah ada program pendidikan cepat, 6 bulan hingga 1 tahun. Kita akan tarik talenta bukan hanya latar belakang teknik tapi juga yang berkemampuan teknologi digital dan mampu menghasilkan satu hal yang baru dan inovatif," tambah dia.
Saat ini hingga 2019, PT Surveyor Indonesia menargetkan akan merekrut minimal 300 karyawan baru untuk fokus dalam peningkatan bisnis jasa berbasis digital ini. (Yas)
Surveyor Indonesia Bakal Ekspansi ke Vietnam
Sebelumnya, PT Surveyor Indonesia (Persero) berencana melakukan ekspansi pasar ke wilayah ASEAN. Vietnam, menjadi negara pertama yang menjadi tujuan pengembangan bisnis perseroan.
Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer mengatakan, Vietnam dipilih karena memiliki peluang pasar yang cukup bagus. Terlebih, di juga sudah ada BUMN yang terlebih dahulu merambah pasar Vietnam, yaitu Semen Indonesia.
"Jadi tahap awal kita akan sinergi dengan BUMN. Di mana Semen Indonesia sudah punya pabrik semen di sana. Nanti jasa quality and control pabrik semen itu akan kita yang kerjakan. Selama ini perusahaam Vietnam yang pegang," kata Dian di kantornya, Jumat 19 Oktober 2018.
Dian mengaku, rencana ekspansi tersebut sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian BUMN. Bahkan, Surveyor Indonesia juga akan menggandeng perusahaan lokal untuk menggarap potensi tersebut.
"Vietnam ini kita harapkan menjadi pintu gerbang untuk ekspansi beberapa kota di negara lain. Karena memang potensi marketnya ada," tambah dia.
Langkah ekspansi ini ditargetkan masuk ke Vietnam pada 2019.
Di sisi lain, dalam mendukung layanan dan kualitas kinerjanya di pasar internasional dan dalam negeri, Surveyor Indonesia sebelumnya telah menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (Transportation) Siemens (Operation and maintainance) dan Airport D France.
Dalam menghadapi persaingan usaha, Surveyor Indonesia terus melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.
"Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” pungkas Dian.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement