Menteri Jonan Pastikan Harga BBM dan Listrik Tetap Terjangkau Masyarakat

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengakui jika kenaikan harga komoditas global menjadi tantangan bagi pemerintah dalam empat tahun belakangan ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Okt 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2018, 13:00 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Ignasius Jonan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Ignasius Jonan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif listrik, ‎meski harga energi seperti minyak mentah dunia terus melambung. Hal ini menjadi capaian empat tahun kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengakui jika kenaikan harga komoditas global beberapa waktu terakhir, menjadi tantangan bagi pemerintah dalam empat tahun belakangan ini.

Seperti minyak dunia, tercatat harganya di posisi USD 43,7 per barel pada 2017. Harga minyak terus naik hingga mencapai level USD 74,9 per barel sampai September tahun ini. 

Di tengah kenaikan ini, pemerintah memastikan harga BBM dan listrik tetap ‎terjangkau masyarakat. Langkah ini juga demi menjaga daya beli rakyat.

"Pemanfaatan energi berkeadilan itu ketersediaan dan keterjangkauan," kata Jonan, dalam laporan empat tahun kinerja pemerintah, di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Jonan menyatakan, khusus untuk tarif listrik, pemerintah berupaya menstabilkan biaya produksi listrik. Dengan mematok harga batubara khusus untuk sektor kelistrikan maksimal sebesar USD 70 per ton.

"Agar tarif listrik tetap terjangkau, untuk melindungi daya beli masyarakat dan daya saing industri," tandasnya.

Ada 13 Titik di Maluku dan Papua Nikmati BBM Satu Harga

20151224-Harga BBM
Petugas mengisi bahan bakar jenis Premium di SPBU Cikini, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan 13 titik BBM Satu Harga di Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat sampai Oktober 2018.

Program BBM Satu Harga ‎bertujuan agar masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dapat merasakan harga BBM yang sesuai dengan ketetapan pemerintah.

Region Manager Retail Fuel Marketing MOR VIII, Fanda Chrismianto, mengatakan pelaksanaan program BBM Satu Harga terus dilakukan Pertamina, untuk memastikan masyarakat di  Maluku Papua mendapatkan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan aktivitas ekonomi.

"Hal ini mengacu pada kebijakan pemerintah bahwa Program BBM Satu Harga  Oleh karena itu, Pertamina MOR VIII sebagai pelaksana di wilayah Maluku Papua terus mempercepat pelaksanaan program ini," kata Fanda, di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Atas percepatan yang dilakukan Pertamina, saat ini lembaga penyalur yang beroperasi sudah mencapai 13 titik per Oktober 2018.

Per September, Pertamina telah mengoperasikan titik-titik yakni Aru Utara Kabupaten Aru, Maluku. Airbuaya Kabupaten Buru, Maluku. Kampung Yosakor, Distrik Siret, Kabupaten Asmat. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya