Menko Darmin Masih Dalami Komoditas yang Bakal Didorong Buat Ekspor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku masih mengkaji beberapa komoditas yang akan didorong untuk ekspor.

oleh Merdeka.com diperbarui 21 Des 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 12:00 WIB
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia Tawarkan Infrastruktur Menjajikan di IMF-WB
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberi sambutan dalam Indonesia Investmen Forum (IIF) 2018 di ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali, Selasa (9/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku masih mengkaji beberapa komoditas yang akan didorong untuk ekspor. Sebab, ada beberapa sektor yang dinilainya membutuhkan insetif lebih untuk digenjot ekspornya.

"Kami lagi membahasnya kok intinya kita tanya Menteri Perindustrian (Airlangga Hartarto) Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) usulan mereka apa saja. Tapi intinya adalah mencoba mengidentifikasi komoditi apa saja yang berpotensi untuk didorong ekspornya," kata Darmin saat ditemui di Kantornya, Jalarta, seperti ditulis Jumat (21/12/2018).

Ia mengatakan, terkait insetif sendiri tidak semua komodititas diberikan insetif yang sama. Dalam hal ini hanya beberapa sektor-sektor berpotensi besar saja yang diberikan insentif.

"Berdasarkan komoditanya ya gak mesti, bisa insetif bisa juga kebijakan macem-macemlah nanti tergantung ya (komoditinya apa)," imbuhnya.

Menko Darmin menyebut, komoditas ekspor yang berjalan selama ini sebetulnya sudah mendapatkan insetif melalui kurs rupiah yang melemah.

"Kurs rupiah yang lemah itu kan insetif. Sebenernya dia menjual satu dolar harganya lebih tinggi tapi tidak berjalan denga baik," katanya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penanganan Khusus

3 Menteri Jokowi Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menkeu Sri Mulyani (kiri), Gubernur BI Perry Warjiyo (dua kiri, dan perwakilan OJK Nurhaida (dua kanan) saat meluncurkan Paket Kebijakan Ekomomi XVI di Jakarta, Jumat (16/11). (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada beberapa upaya dalam meningkatkan ekspor. Salah satunya, adalah meninjau kembali beberapa sektor-sektor yang memerlukan penanganan khusus untuk didorong ekspornya.

"Secara keseluruhan kita (membahas) mengenai bagaimana meningkatkan ekspor tadi. Terus yang wilayah saya tadi (diminta) perjanjian dagangnya segera diselesaikan," kata Menteri Enggar.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, dari Kementerian Perindustrian sendiri pihaknya masih mendalami beberapa sektor yang nantinya akan didorong untuk ekspor. Sebab, dari industri sendiri untuk melakukan ekspor perlu ada investasi terlebih dahulu.

"Karena industri itu punya kapasitas, tanpa investasi tidak bisa terjadi. kan kemarin sudah jelas ekspor toyota, suzuki, yamaha motor, sintetik rubber. Semua itu kan investasi dulu baru ekspor. Karena kan kapasitasnya rata-rata sudah mentok. Beberapa yang mesti kita dorong itu industri menengah yang berorientasi ekspor. Misalnya, daur ulang plastik," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya