Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, mengakui ada penurunan penumpang di pelabuhan pasca tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam 22 Desember 2018.
Meski demikian, pihaknya belum menghitung berapa penurunan yang terjadi. "Pada tanggal 23 Desember semua orang sudah tahu  ada kejadian (tsunami) langsung turun banget sampai kurang dari tahun lalu," kata Ira saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (31/12/2018).
Ira mengatakan, sebelum kejadian tersebut justru ada kenaikan terhadap penumpang. Pada 21 Desember 2018 misalnya, pihaknya mencatat ada kenaikan penumpang sebesar 50 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk penyeberangan itu gede banget. Biasanya kalau ada kenaikan ya berapa lah, tapi ini 50 persen besar sekali," ujar dia.
"Terus tanggal 22 nya naik juga tapi sekitar 26 sampai 27 persen dari tahun lalu di tanggal yang sama," ia menambahkan.
Ira mengatakan, meski sempat mengalami turun, tapi untuk saat ini sudah ada peningkatan kembali. "Sekarang sudah mulai naik lagi, tapi saya harus cek lah kalau angkanya. Namun belum seperti yang kemarin sebelumnya," kata dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Ada Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau, Jalur Transportasi Masih Aman
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini arus lalu lintas transportasi belum mendapatkan gangguan akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Budi menuturkan, untuk aktivitas pelayaran juga masih berjalan normal dan tidak terdampak.
"Saat ini tidak terganggu tapi kalau terjadi suatu erupsi, yang akibatkan tsunami akan terganggu, kemarin ombaknya itu dua meter. Kapal tidak bisa sandar. Memang kita harus hati-hati dalam menyikapi," kata dia saat ditemui, di sela-sela kunjungan ke Rest Area 207, Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 29 Desember 2018.
Arus lalu lintas penerbangan, kata Budi, sejauh ini tidak terganggu akibat aktivitas gunung yang saat ini berada dalam status siaga tersebut.
"Penerbangan belum terganggu karena Krakatau bertiup anginnya ke Barat Daya. Jadi Soekarno-Hatta tidak masalah," ujar dia.
Meskipun demikian, Budi mengatakan pihak berharap agar tidak lagi terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau kemudian berdampak pada tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam 22 Desember 2018.
"Saat ini harus saya kata kita berdoa jangan terjadi apa-apa lagi dengan Gunung Anak Krakatau, supaya tidak menambah penderitaan masyarakat," tutur dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement