Tak Ingin Petani Rugi, Jokowi Minta Harga Beras Jangan Terlalu Murah

Jokowi memperkirakan pasokam beras akan terus bertambah mengingat memasuki Ferbruari dan Maret akan terjadi panen raya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Jan 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 12:30 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meninjau gudang beras Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1/2019).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meninjau gudang beras Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras di gudang Perum Bulog melimpah. Bahkan jumlahnya kini mencapai 2,1 juta ton atau lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya kisaran 800 ribu ton.

Jokowi memperkirakan jumlah ini akan terus bertambah mengingat memasuki Ferbruari dan Maret akan terjadi panen raya. Hanya saja dia berpesan kepada Perum Bulog untuk tetap menjaga keseimbangan harga ini dari dua sisi, yaitu dari sisi konsumen dan sisi petani.

"Kalau kita mau harga turun secara drastis ya gampang sebenarnya, supply saja semuanya ke pasar, tapi kan ada harga petani, petani jadi rugi. Jadi keseimbangan harga produksi dan harga pasar harus dijaga oleh Bulog, tidak bisa terlalu murah karena petani akan menjerit," papar Jokowi di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Dari informasi yang dilaporkan kepadanya, harga beras dalam beberap minggu terakhir sudah menunjukkan tren penurunan. Ini dikarenakan upaya Bulog untuk melakukan operasi pasar demi menjaga garga beras tetap terjangkau seluruh masyarakat.

Apa yang disampaikannya, Jokowi berharap kepada seluruh pihak untuk tidak terlalu khawatir. Juga para spekulan, Jokowi berpesan untuk tidak memainkan harga. Karena dengan stok yag dimiliki ini, Bulog siap untuk operasi pasar.

"Karena biasanya kalau stok beras sedikit itu akan banyak spekulasi di pasar yg bermain-main dengan harga. Ini kita tunjukkan stok memang ada dan banyak," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mendag Pastikan Harga Beras Stabil di 2019

20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yakin bahwa harga bahan pokok khususnya beras akan lebih stabil di 2019.

Menurut dia, saat ini ketersediaan beras cukup baik dalam bentuk stok yang disimpan Bulog, maupun pasokan beras tambahan dari panen yang akan terjadi. 

"Harga itu tergantung suplai dan demand. Sekarang stok di Bulog masih cukup dan sesuai apa yang disampaikan Kementerian Pertanian persediaan yang ada akan mulai panen, maka dari sisi suplai itu tersedia," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Selain itu, kata Enggartiasto sisi distribusi pun saat ini berjalan dengan lancar. Keberadaan fasilitas pendukung, seperti jalan tol terbukti mampu melancarkan arus distribusi bahan pokok termasuk beras.

"Dari kita Kementerian Perdagangan sisi distribusi saya ingin meyakinkan dengan akses tol darat di Jawa dan tol laut itu lebih mempermudah. Itu terbukti di akhir tahun ketersediaan dan pasokan barang di daerah itu sangat mudah dan itu menekan cost juga," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya