Jokowi: Operasi Pasar Efektif Stabilkan Harga Beras

Presiden Jokowi menyebutkan harga beras medium rata-rata Rp 8.500 per kilogram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Jan 2019, 12:18 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 12:18 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Penanganan Korban Gempa Sulawesi Tengah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas di Istana, Jakarta, Selasa (2/10). Rapat terbatas diikuti sejumlah menteri dan kepala lembaga negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian khusus kepada harga kebutuhan pokok beras dan mengupayakan harganya terus stabil.

"Yang pertama yang saya lihat beras, karena ini pengaruhnya terhadap inflasi. Harga beras sangat berpengaruh sehingga beras yang terlebih dahulu yang saya lihat," katanya dikutip dari Antara, Jumat (4/1/2019).

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan wartawan mengenai hasil kunjungannya ke Pasar Ngemplak Tulungagung Jumat pagi.

Presiden mengatakan stabilisasi harga beras melalui Operasi Pasar (OP) Bulog mulai efektif menstabilkan harga beras.

"Kita lihat biasanya setiap Desember dan Januari naiknya pasti tinggi. Tadi saya lihat stabil, beras medium juga tercukupi," katanya.

Ia menyebutkan harga beras medium rata-rata Rp 8.500 per kilogram. 

"Memang di pasaran yang kurang itu beras medium. Tapi kalau melihat stoknya tadi Insya Allah enggak ada masalah untuk beras," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Masalah Pasokan Pakan Ternak

Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Jokowi menyebutkan dirinya mengecek semua harga kebutuhan pokok baik yang harganya turun, stabil, maupun naik.

"Yang naik itu tadi daging ayam, naik Rp1.000 dari Rp31.000 menjadi Rp32.000 per kilogram. Saya kira ini perlu perhatian. Meskipun naiknya Rp1.000 ini akan kita perhatikan," katanya.

Ia menyebutkan ada masalah di suplai pakan ternak yaitu jagung ke peternak yang kurang, sehingga itu memengaruhi harga daging ayam.

"Naik sekecil apapun harus diperhatikan, karena kita ingin mengendalikan harga-harga dan menurunkan inflasi," katanya.

Ia menyebutkan inflasi sudah cenderung turun. Pada tahun 2017 mencapai 3,61 persen dan tahun 2018 hanya 2,13 persen.

"Ini patut kita syukuri. Orang harus ngerti bahwa yang namanya inflasi rendah atau turun itu artinya harga juga turun, jangan diartikan yang lain, itu sudah rumus," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya