Cetak Rekor Muri, Pembangunan Bandara Ahmad Yani Jadi yang Tercepat

Pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani berhasil selesai dalam 12 bulan dan beroperasi penuh lebih cepat dari target.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Feb 2019, 08:02 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 08:02 WIB
Pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani berhasil selesai dalam 12 bulan dan beroperasi penuh lebih cepat dari target. (Foto Waskita Karya)
Pembangunan terminal baru bandara Ahmad Yani berhasil selesai dalam 12 bulan dan beroperasi penuh lebih cepat dari target. (Foto Waskita Karya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, kontraktor Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang meraih penghargaan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Pembangunan Bandara Tercepat yaitu selama 12 bulan. Penghargaan MURI diterima Waskita pad 12 Februari 2019.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu, 6 Juni 2018. Presiden pun mengapresiasi pembangunan terminal baru bandara yang berhasil selesai dan beroperasi penuh lebih cepat dari target yakni pada akhir November 2018.

Pengembangan bandara dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang hingga 9 kali lipat menjadi 6,5 juta penumpang per tahun. Selama ini, Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun, sedangkan penumpang eksisting tahun 2017 telah mencapai 4,4 juta penumpang per tahun.

Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani senilai kurang lebih Rp 1 triliun, merupakan pemenuhan kapasitas infrastruktur dalam rangka peningkatan konektivitas dilakukan melalui peningkatan luasan terminal dari 6708 m2 menjadi 58.652 m2, penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge 3 unit, penggunaan Passanger Mover System, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).” terang Director of Operation I PT Waskita Karya (Persero) Tbk Didit Oemar Prihadi, Selasa (19/2/2019).

Bandara Ahmad Yani juga menjadi bandara di atas air (floating) pertama di Indonesia. Dengan desain yang sangat artistik dan mengusung konsep eco airport dan go green.

Di mana untuk lampu jalan bandara akan memakai solar cell dan pengolahan airnya dengan Reverse Osmosis (RO) yaitu me-recycle air tambak untuk operasional bandara.

Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Waskita Karya mencakup pekerjaan gedung terminal, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan interior, pekerjaan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP), pekerjaan elektronika andara, STP dan pekerjaan power house.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya