Pembangunan Waduk Bisa Bantu Petani Nikmati Panen

Kehadiran sarana pengairan jadi solusi untuk mendorong produksi hasil pertanian di suatu daerah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Feb 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 20:00 WIB
Pembersihan Rutin Sampah Waduk Ciracas
Petugas dari UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menggunakan rakit saat membersihkan sampah di Waduk Ciracas, Selasa (8/1). Pembersihan ini dilakukan rutin setiap hari guna menjaga kebersihan waduk. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan penampung air atau waduk merupakan kunci agar petani bisa merayakan panen hasil kerjanya lebih dari sekali dalam setahun. Seperti diungkapkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang mengatakan adanya jaringan pengairan penting untuk menampung air hujan sebelum dibuang ke laut.

"Mimpi kami, bagaimana air hujan yang jatuh bisa dimanfaatkan sebelum dibuang ke laut. Yakni dengan dibuatnya jaringan pengairan," papar dia dalam kunjungannya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (19/2/2019).

Ucapan tersebut turut diamini anggota Komisi IV DPR RI, Yus Sudarso, yang menyebutkan kehadiran sarana pengairan jadi solusi untuk mendorong produksi hasil pertanian di suatu daerah.

"Pertama, yakni harus ada pembangunan sarana pengairan. Soalnya petani selama ini suka mengeluh, ketika mereka proses tanam kedua maka persoalannya adalah teka-teki, akan berhasil panen atau tidak?" tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pamekasan Ingin Punya Waduk

Pembersihan Rutin Sampah Waduk Ciracas
Petugas dari UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta saat membersihkan sampah di Waduk Ciracas, Jakarta, Selasa (8/1). Tiap harinya, petugas mampu mengumpulkan sampah hingga 3 meter kubik. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam berharap, pemerintah pusat dan provinsi mau menangkap keinginan petani di daerahnya untuk dibuatkan sebuah waduk demi menjaga ketahanan air saat musim kemarau.

"Harapan kita ke depan di Madura, ketika musim kemarau petani kekurangan air, pemerintah bisa satu komitmen untuk menciptakan waduk untuk irigasi berkecukupan," urainya.

"Sehingga petani tidak cocok tanam setahun sekali, tapi bisa 3 kali. Sehingga produksi bisa lebih produktif dan petani merasa bangga dan senang jadi seorang petani," dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya