4 Ruas Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku optimistis, Jalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang 2.000 km akan dapat tersambung pada 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Feb 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 10:00 WIB
(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Tol Medan-Binjai (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan terdapat empat ruas Tol Trans Sumatera yang siap dioperasikan pada pertengahan 2019. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku optimistis, Jalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang 2.000 km akan dapat tersambung pada 2024. 

"Jika melihat capaian selama empat tahun terakhir, maka Tol Trans Sumatera dari Bakaheuni sampai Banda Aceh dengan panjang sekitar 2.000 Km, akan tersambung secara bertahap hingga tahun 2024," ujar Basuki dalam keterangan resminya, Kamis (28/2/2019).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan, ada empat ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dalam waktu dekat secara bertahap siap diresmikan dan beroperasi.

Antara lain, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (140,93 km), Medan–Binjai (Segmen Helvetia–Veteran) (2,75 km), Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi Seksi 7 (9,1 km), dan Terbanggi Besar– Pematang Panggang–Kayu Agung (189,2 km). 

Adapun dua ruas di antaranya telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi, yakni Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar serta Jalan Tol Medan-Kualanamu–Tebing Tinggi Seksi 7. 

"Sedangkan untuk Jalan Tol Medan–Binjai (Segmen Helvetia–Veteran) masih dalam proses penerbitan Sertifikat Laik Operasi di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, dan Jalan Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung dalam proses penyelesaian konstruksi," sambung Danang.

Selanjutnya

(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Foto: Dok Kementerian PUPR)

 

Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sendiri memiliki empat seksi, yakni Seksi 1 Bakauheni–Sidomulyo (39,4 km) dimana Segmen Pelabuhan Bakauheni–Simpang Susun (SS) Bakauheni (8,9 km) sudah beroperasi Januari 2018. 

Lalu, Seksi 2 Sidomulyo–Kotabaru (40,6 km) dengan Segmen SS Kotabaru–SS Lematang (5 km) yang juga telah beroperasi Januari 2018, serta Seksi 3 Kotabaru-Metro (29 km) dan Seksi 4 Metro-Terbanggi Besar (31,93 km).

Kemudian Jalan tol Medan–Binjai (16,73 km) terdiri atas 3 seksi, yakni Seksi 1 ruas Tanjung Mulia-Helvetia (6,27 km), Seksi 2 ruas Helvetia-Semayang (6,18 km) dan Seksi 3 ruas Semayang-Binjai (4,28 km) yang sudah beroperasi penuh pada Oktober 2017. 

Sementara untuk Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (MKTT) secara keseluruhan memiliki panjang 61,7 km. Pengusahaannya dilaksanakan oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol dengan investasi sebesar 4,96 Triliun serta masa konsesi selama 40 tahun. 

Jalan tol MKTT Seksi 2-6 Parbarakan hingga Sei Rampah (41,65 km) telah diresmikan Oktober 2017 dan Seksi 1 Tanjung Morawa-Perbarakan termasuk Simpang Susun Kemiri (10,75 km) telah beroperasi pada Juni 2018.

Di sisi lain, Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp 21,95 triliun, dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2019. 

Tol ini terdiri atas dua seksi, yakni Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang (112,2 km) dengan progres konstruksi 89,06 persen dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung (77 km) dengan progres konstruksi 90,80 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya