TPA Banjarbakula Mampu Tampung 790 Ton Sampah per Hari

TPA Banjarbakula dibangun sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pada 30 November 2018.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Mar 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 11:45 WIB
TPA Sampah Regional Banjarbakula seluas 16 hektare (ha) yang terletak di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
TPA Sampah Regional Banjarbakula seluas 16 hektare (ha) yang terletak di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong pengelolaan sampah di daerah dengan membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah skala regional.

Salah satu yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah TPA Sampah Regional Banjarbakula seluas 16 hektare (ha) yang terletak di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Pembangunan TPA Sampah Regional sangat efisien dalam mengolah sampah kawasan. Namun program ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari Pemerintah Kabupaten atau Kota, terutama dalam penyediaan lahan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (26/3/2019).

TPA Banjarbakula sendiri dibangun sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pada 30 November 2018. Proses pengerjaannya mengandalkan anggaran sebesar Rp 150 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) 2017-2018.

Anggaran tersebut digunakan untuk pembuatan area tampungan sampah, pembangunan unit pengolahan air lindi, bangunan pencucian kendaraan, garasi, jalan operasional, jembatan timbang, pengadaan aliran listrik, pos jaga, bangunan gerbang TPA, pagar keliling, dan penyediaan air bersih.

Secara fungsi, TPA Regional Banjarbakula mampu menampung 790 ton per hari timbulan sampah yang dihasilkan oleh 475 ribu jiwa di lima kabupaten/kota di kawasan Metropolitan Banjarbakula (Kota Banjarmasin-Kota Banjarbaru-Kabupaten Banjar-Kabupaten Barito Kuala-Kabupaten Tanah Laut).

Rincian sampah yang dihasilkan, yakni Kota Banjarmasin sebanyak 440 ton per hari, Kota Banjarbaru 200 ton per hari, Kabupaten Banjar 70 ton per hari, Kabupaten Barito Kuala 40 ton per hari, dan Kabupaten Tanah Laut 40 ton per hari.

Nantinya, TPA Regional Banjarbakula ini akan dikelola oleh Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) setempat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Luhut: Persoalan Sampah Mudah Diatasi Jika Dikerjakan Bersama

Berusia 30 Tahun , TPST Bantar Gebang Diprediksi Penuh 3 Tahun Lagi
Alat berat mengeruk sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/3). Memasuki usianya yang ke 30 tahun, TPST Bantar Gebang tinggal memiliki kapasitas 10 juta ton lagi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menilai bahwa banyak permasalahan nasional yang harus diselesaikan secara bersama-sama. Salah satunya yakni mengenai sampah.

"Masa otak bangsa kita yang hebat-hebat ini cuma ngurusin sampah aja tidak bisa? Bisa tidak kita? Ayo! sampah ini menurut saya super masalah yang harus kita selesaikan," kata Luhut saat dijumpai di Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3/2019).

Luhut mengatakan, apabila ini dilakukan secara serius maka bukan tidak mungkin persoalan ini bisa segera diatasi. Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat hingga para pemangku kepentingan agar berperan aktif dalam persoalan sampah

"Jangan belum mulai apa-apa sudah bilang kurang ini kurang ini. Pasti ada kurangnya, kalau ini sudah kita mulai menggunakan spirit yang bagus, saya liat tidak ada masalah saya percaya ini bisa," jelasnya.

"Mari ayo kita kerjakan ini dan saya pikir kita tidak perlu banyak omong mengenai ini," tambahnya.

Sebelumnya, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faisal memperkirakan, volume sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi akan terus melonjak setiap per tahunnya. Ini terlihat dari total produksi sampah yang hasilkan DKI Jakarta saja mencapai 7-8 ribu ton per harinya.

"Di tempat ini tidak kurang dari 7.000 ton sampah diangkut dari Kota Jakarta, dan dilayani 1.200 truk sampah. Volume sampah diperkirakan akan terus meningkat 400 ton per tahun," katanya

"Artinya sudah saatnya kita sudah harus memikirkan bagaimana kita mengakhiri proses pengolahan sampah di Bantargebang ini," sambung dia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya