Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia memberikan pembiayaan kepada PT Wijaya Karya sebesar Rp 187,7 miliar dalam rangka pembangunan 3.950 unit rumah bersubsidi di Aljazair. Pembiayaan ini dilakukan melalui Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita mengenai proses pemenangan tender pembangunan rumah subsidi tersebut. Dia mengatakan, untuk mendapat proyek tersebut Wijaya Karya sebagai salah satu BUMN Indonesia bersaing ketat dengan perusahaan asal Turki.
"Di Aljazair ini mereka memenangkan bidding, mengalahkan kontraktor dari Turki, merupakan suatu prestasi yang cukup baik," ujar Sri Mulyani usai menyaksikan penandatangan pembiayaan proyek oleh Eximbank untuk Wijaya Karya di Kantor Pusat Eximbank, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Advertisement
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah melalui Eximbank akan terus berupaya memberikan pembiayaan kepada perusahaan milik negara agar dapat menggarap berbagai proyek di luar negeri. Pasar non tradisional berbagai negara, menurutnya, masih memiliki potensi cukup besar.
"Untuk sektor manufaktur, seperti kita ketahui negara yang dituju Afrika, Asia Selatan maupun Timur Tengah merupakan non tradisional market yang masih tumbuh tinggi. Kita lihat pertumbuhan eko di negara Asia Selatan seperti India, Banglades itu cukup tinggi," jelasnya.
"Dan afrika juga merupakan region yang diperkirakan akan terus menjadi continent yang akan makin berkembang, sehingga kalau kita bisa masuk di pasar itu pada awal akan bisa juga berikan positioning bagi perusahaan Indonesia untuk bisa menempatkan posisi yang kompetitif di benua tersebut," tandasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Wika Bawa 1.343 Pekerja RI Garap Ribuan Rumah Subsidi di Aljazair
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana membangun rumah subsidi sebanyak 3.950 unit di Aljazair, masing-masing sebanyak 1.700 unit di Algier dan 2.250 unit di Blida. Pembangunan ribuan rumah tersebut akan dimulai pada 2019.
Direktur Eksekutif Eximbank Indonesia, Sinthya Roesly mengatakan, pengerjaan proyek tersebut membawa banyak manfaat bagi Indonesia.
Selain menekan defisit neraca perdagangan dengan negara itu, proyek ini juga menyerap 1.343 pekerja asal Indonesia.
"Proyek pembangunan rumah bersubsidi (Iogement) di Aljazair yang dilaksanakan oleh WIKA secara langsung maupun tidak Iangsung memberikan multiplier effect bagi negara dan masyarakat Indonesia, yang diantaranya adalah mendorong strategi peningkatan ekspor ke negara non tradisional serta membuka lapangan dan kesempatan kerja langsung bagi 1.343 tenaga kerja Indonesia," ujar Sinthya di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga
Manfaat lainnya, kata Sinthya, berupa peningkatan nilai ekspor serta daya saing produk dan jasa Indonesia khususnya jasa konstruksi di pasar internasional, penetrasi pasar ke kawasan Afrika, serta meningkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia.
"Diharapkan bentuk dukungan dari pemerintah serta sinergi antar BUMN dan Lembaga terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bersifat berkelanjutan dan dapat menumbuhkan manfaat sosial ekonomi yang Iebih banyak Iagi," ujar dia.
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement